Topcareer.Id – Tahukah kamu? Media sosial punya dampak yang cukup besar pada masa depan karier kita. Jauh dari yang kita duga.
Bahkan, dalam survei tahun 2019 yang dilakukan oleh perusahaan layanan penyaringan pekerjaan JDP, 84% responden mengatakan bahwa mereka percaya media sosial berdampak pada keputusan perekrutan.
Itu mungkin kenapa, 50% melaporkan telah menghapus profil dan postingan-postingan lama, untuk menjaga reputasi profesional mereka.
Jadi, saat kamu membaca ini, ada kemungkinan bahwa kamu juga sudah menghapus atau mengunci foto-foto lama kamu yang sudah tidak relevan dengan kondisimu sekarang.
Sayangnya, foto-foto itu ternyata bukan satu-satunya yang membahayakan di media sosial, yang akan menghambat tujuan profesional kamu.
Survei CareerBuilder terhadap manajer perekrutan dan profesional SDM menemukan, 70% pemberi kerja meneliti kandidat pekerjaan di media sosial. Dan 57% dari responden tersebut mengatakan bahwa mereka memilih untuk tidak maju dengan kandidat karena sesuatu yang mereka temukan secara online.
Lalu, apa saja sih hal yang berbahaya bagi kariermu di media sosial? Berikut beberapa di antaranya:
Bagian akhir dari artikel. Baca artikel sebelumnya di sini.
Posting terlalu sering (terutama saat jam kerja)
Dalam surveinya, CareerBuilder meminta manajer perekrutan untuk memilih alasan mengapa mereka tidak maju dengan kandidat setelah membaca media sosial mereka.
Sebagian besar alasannya tidak mengejutkan: 40% mengutip foto yang tidak pantas, 36% mencantumkan bukti minum atau penggunaan narkoba, dan 31% menemukan komentar yang menyinggung dan diskriminatif.
Tetapi setidaknya satu alasan mungkin mengejutkan: 12% mengatakan mereka menolak untuk mengejar kandidat karena mereka terlalu sering memposting.
Mengapa sering memposting masalah? Karena jika kamu menghabiskan sepanjang hari di media sosial, mereka mungkin curiga jika kamu tidak melakukan banyak hal lain. Ini akan menjadi masalah, terutama jika kamu memposting saat jam kerja.
Baca juga: 5 Hal Ini Tak Boleh Dibagikan Mahasiswa di Media Sosial
Berbagi informasi rahasia perusahaan
Masih soal postingan, membagikan hal-hal yang bersifat rahasia, atau mengatai rekan kerja, mantan bos di media sosial juga sudah pasti menjadi lampu merah bagi para pencari kerja.
Bisa jadi, para perekrut akan takut jika kamu melakukan hal yang sama kepada perusahaan, apabila kamu diterima kerja.
Dari dua poin di atas, sudah jelas terlihat jika postingan adalah salah satu hal berbahaya (setelah nama akun, foto, dan bio), yang harus segera kamu perbaiki.
Tidak memanfaatkan semua instrumen dengan baik
Yang terakhir, adalah membiarkan semua media sosialmu terlihat biasa saja.
Memang, tak semua orang memiliki ketertarikan terhadap ini. Namun sebenarnya media sosial bisa kamu jadikan tempat jualan keahlian yang paling murah dan efektif. Terutama jika kamu sedang mencari pekerjaan.
Jadi daripada pusing soal angle foto yang cocok untuk wajah, atau sibuk mengomentari tingkah selebriti, akan lebih baik kalau kamu fokus menampilkan prestasi dan hal-hal yang terbaik dari kamu.
Karena menurut penelitian, “keaslian yang dirasakan” jauh lebih penting daripada daya tarik. Dengan kata lain, orang lebih cenderung membeli produk ketika mereka merasakan bahwa penjual benar-benar menggunakan dan menyukainya., ketimbang hanya berpose dengannya.