Topcareer.Id – Ada alasan mengapa kesuksesan itu sulit untuk dicapai beberapa orang. Salah satu yang paling masuk akal, adalah karena keengganan mereka dalam membuang kebiasaan buruk di dalam keseharian mereka, terutama di dunia kerja.
Kalau begitu, mau mengeluh berapa kalipun, rasanya tak akan mungkin orang tersebut bisa beranjak dari keterpurukannya, selama ia belum memberanikan diri, untuk bangkit dan meninggalkan semua kebiasaan buruknya.
Lalu, sikap apa saja sih yang harus kita tinggalkan, agar bisa mulai dekat dengan sukses? Mengutip dari Lifehack.org, berikut 3 di antaranya, yang paling sering dilakukan secara tidak sadar.
Terus-terusan berfokus pada masalah
Ya! Banyak dari kita yang melakukannya. Menggerutu dan menyalahkan orang lain untuk masalah yang sedang dihadapi.
Sekilas, ini memang terasa melegakan, namun sebenarnya ada banyak kerugian di dalamnya, salah satunya adalah membuang-buang waktu, dan membiarkan kesempatan-kesempatan besar berlalu begitu saja.
Baca juga: Tips Leadership ala Spider-Man
Terlalu cinta dengan zona nyaman
Ini juga adalah sebuah jebakan manis yang bisa membuat seseorang gagal untuk maju. Rasa nyaman yang didapat di zona ini, pada akhirnya membuat banyak orang untuk malas dan takut mencoba hal-hal baru.
Padahal, kalau membaca poin pertama, ada banyak kesempatan besar yang datang menghampiri di ranah itu. Namun pada akhirnya ditolak begitu saja hanya karena kamu takut mencobanya.
Kalau terus-terusan begitu, bagaimana mau bisa sukses?
Suka dengan hal-hal instan
Yang terakhir adalah pelengkap dari resep kegagalan. Saking malasnya untuk bekerja keras, orang-orang mulai mencari cara instan untuk bisa langsung duduk di tangga kesuksesan.
Sayangnya, bahkan jika kamu mendapatkannya, sesuatu yang instan tak bisa bertahan lama. Jadi ini sama sekali bukan solusi yang bagus, untuk mengatasi ketertinggalanmu dalam meraih tangga sukses.
Karena itu, mulailah berbenah dan kuatkan diri untuk mau bekerja demi apa yang kamu cita-citakan. Percayalah, bahwa upaya tidak akan pernah mengkhianati hasil.
