Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Baguette Prancis Masuk Warisan Budaya Dunia

Sumber foto: freepik.comSumber foto: freepik.com

Topcareer.id – Roti pokok masyarakat Prancis, Baguette yang sederhana, berhasil masuk ke daftar warisan budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Rabu (30/11), hal ini menarik tanggapan gembira dari para pembuat roti dan non-pembuat roti Prancis.

Badan warisan PBB yang berbasis di Paris, UNESCO telah memilih untuk memasukkan “pengetahuan artisanal dan budaya roti baguette” dalam daftar Warisan Budaya Takbenda, yang sudah mencakup sekitar 600 tradisi dari lebih dari 130 negara di dunia.

“Ini gambaran cara hidup Prancis: baguette adalah ritual harian, elemen penataan makanan, identik dengan berbagi dan keramahtamahan,” kata kepala UNESCO Audrey Azoulay.

Baguette, sepotong roti yang lembut dan memanjang dengan kerak yang renyah, adalah simbol Prancis di seluruh dunia dan telah menjadi bagian utama dari makanan Prancis setidaknya selama 100 tahun.

Christophe Moussu, seorang guru di sekolah kuliner ternama Ferrandi di Paris, mengumumkan kabar tersebut di kelas pembuatan baguette miliknya.

“Hadirin sekalian, sudah, kita akhirnya masuk UNESCO (daftar Warisan Budaya Dunia), sudah diakui,” kata Moussu disambut sorak-sorai murid-muridnya.

Seorang siswa, Patricia Filardi, 54 tahun, mencoba menjelaskan apa yang membuat baguette begitu istimewa.

“Ini tentang kerenyahan baguette, sisi lembut remahnya… Ini luar biasa,” katanya.

Sebuah baguette – yang berarti “tongkat” atau “tongkat” – masing-masing dijual sekitar 1 euro (Rp 16.349).

Baca juga: “Spiderman” asal Prancis Rayakan Ultah Ke-60 dengan Memanjat Gedung Pencakar Langit

Meskipun konsumsi baguette telah menurun selama beberapa dekade terakhir, Prancis masih menghasilkan sekitar 16 juta roti per hari – hampir 6 miliar baguette setahun – menurut perkiraan Fidusia 2019.

Dibuat hanya dengan tepung, air, garam, dan ragi, adonan baguette harus didiamkan selama 15 hingga 20 jam pada suhu antara 4 dan 6 derajat Celcius, menurut Konfederasi Pembuat Roti Prancis.

Tetapi jika bahannya selalu sama, setiap toko roti memiliki gaya halusnya sendiri, dan setiap tahun ada kompetisi nasional untuk menemukan baguette terbaik di Prancis.

Banyak mitos tentang asal-usul baguette. Salah satu legenda mengatakan bahwa pembuat roti Napoleon Bonaparte menemukan bentuk memanjang untuk memudahkan pasukannya membawa, sementara yang lain berpendapat bahwa sebenarnya pembuat roti Austria bernama August Zang yang menemukan baguette.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply