Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Mulai Skema Normal, Ini Sejumlah Perubahan Program Kartu Prakerja

Program kartu prakerja

Topcareer.id – Program Kartu Prakerja kini fokus pada peningkatan kompetensi, produktivitas, kewirausahaan dan daya saing angkatan kerja. Pembukaan gelombang pertama skema normal (gelombang 48) akan dilakukan pada triwulan 1 tahun 2023.

Dwina M. Putri, Head Kemitraan dan Program MPPKP menekankan bahwa bidang-bidang pelatihan yang tersedia dalam ekosistem program akan diprioritaskan pada keterampilan yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang.

Hal ini merujuk pada riset Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Bank Dunia dan lembaga-lembaga lain seperti laporan “Critical Occupation List” tahun 2018, laporan “Indonesia’s Occupational Tasks and Skills” tahun 2020, studi World Economic Forum Future Job Report tahun 2020, serta riset Online Vacancy Outlook tahun 2020.

“Pekerjaan-pekerjaan yang paling dibutuhkan sesuai kajian tersebut, antara lain bidang bisnis, perkantoran, manufaktur, ekonomi kreatif, teknik, pertanian, jasa perorangan, dan hospitality,” kata dia dalam siaran pers yang diterima Topcareer.id, Rabu (18/1/2023).

Untuk mendukung penyediaan berbagai pelatihan tersebut, maka terdapat beberapa perubahan, seperti:

Baca juga: Tantangan Turunkan Angka Pengangguran, Salah Satunya Hopeless Of Job

1. Penambahan durasi pelatihan yang semula minimal 6 jam menjadi minimal 15 jam;
2. Moda pelatihan berlangsung secara online, offline, dan bauran (secara bertahap);
3. Program ini juga boleh diikuti oleh penerima bantuan dari kementerian/lembaga lainnya seperti Bantuan Sosial, Bantuan Subsidi Upah atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM). Ini berbeda dari sebelumnya di mana Program Kartu Prakerja tak dapat diberikan kepada para penerima bantuan tersebut;
4. Penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta senilai Rp4,2 juta per individu dengan perincian:
– Bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta;
– Insentif pasca pelatihan Rp600 ribu untuk mendukung biaya transportasi dan internet yang diberikan sebanyak 1 (satu) kali;
– Insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.

Dwina menambahkan, secara offline atau luring, Program Kartu Prakerja akan dimulai di 10 kota besar dan secara bertahap ditingkatkan sampai seluruh Indonesia.

“Dimulai dari Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura,” katanya.

Sedangkan untuk moda online atau daring, sama seperti sebelumnya, dapat diikuti dari seluruh provinsi.

Dari awal pembukaan Gelombang 1 pada April 2020 hingga Gelombang 47 di akhir tahun 2022, Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat bagi 16,42 juta penerima dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Berdasarkan jumlah peserta tahun 2022, sebanyak 53,6% peserta diantaranya berasal dari 212 kabupaten/kota target penurunan kemiskinan ekstrem serta mencakup calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan penyandang disabilitas.

Leave a Reply