Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, March 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Tahun Ini, Philips Bakal PHK 6.000 Pekerja

Philips. (Photo by Beata Zawrzel/NurPhoto via Getty Images)

Topcareer.id – Perusahaan teknologi kesehatan Belanda, Philips, mengumumkan pada Senin (30/1/2023), akan memangkas 6.000 pekerja demi memulihkan profitabilitasnya menyusul penarikan kembali (recall) alat pernapasan yang menurunkan 70% dari nilai pasarnya.

Separuh dari PHK akan dilakukan tahun ini, kata perusahaan itu, menambahkan bahwa separuh lainnya akan terealisasi pada tahun 2025.

“Itu adalah intervensi yang diperlukan untuk membantu kami menjadi kompetitif dan ramping dalam cara kami maju di pasar,” kata Chief Executive Officer, Roy Jakobs, mengutip CNBC Squawk Box, Selasa (31/1/2023).

“Kami telah bekerja sangat keras untuk memfokuskan kembali pada teknologi kesehatan, dan kami sekarang telah membangun portofolio yang sangat kuat di mana kami memiliki 70% posisi nomor satu atau dua,” katanya.

“Tapi kami belum mengekstraksi nilai dari segmen-segmen itu karena kami tidak mengeksekusi dengan baik. Jadi strategi yang saya sajikan hari ini sangat terfokus pada pertumbuhan organik, berfokus pada portofolio yang kami miliki dan memaksimalkannya,” tambah dia.

Baca juga: Tumbang, JD.ID Tutup Semua Layanannya Per 31 Maret

Reorganisasi baru ada di atas rencana yang diumumkan Oktober lalu untuk mengurangi tenaga kerjanya sebesar 5%, atau 4.000 pekerjaan, karena bergulat dengan dampak dari penarikan kembali jutaan ventilator yang digunakan untuk mengobati sleep apnea karena kekhawatiran bahwa busa digunakan di mesin bisa jadi beracun.

Berkurangnya tenaga kerja akan menghasilkan margin laba yang rendah (EBITA yang disesuaikan) pada tahun 2025.
Organisasi yang disederhanakan juga harus meningkatkan keselamatan dan kualitas pasien serta keandalan rantai pasokan, tambah Jakobs.

Lebih lanjut Jakobs menyampaikan, pembukaan kembali China dari lockdown berpotensi meningkatkan permintaan produk pada tahun 2023.

Meskipun perusahaan masih menghadapi tantangan di pasar karena faktor-faktor seperti penyakit karyawan dan rumah sakit yang terlalu kewalahan untuk memasang peralatannya.

Leave a Reply