Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Info BeasiswaTren

Tujuh Akademi Cakupan Pelatihan Digital Gratis Kominfo, Ada Fresh Graduate

Ilustrasi salah satu keahlian infografer adalah mampu bercerita - pekerja digital. (foto: Dimas/Topcareer.id)Ilustrasi salah satu keahlian infografer adalah mampu bercerita - pekerja digital. (foto: Dimas/Topcareer.id)

Topcareer.id – Program pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) tahun 2023, menyediakan pelatihan gratis untuk 100 ribu peserta yang mencakup 7 akademi.

Pelatihan Digital Talent Scholarship (DTS) sendiri merupakan salah satu program prioritas yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi digital mulai tingkat keterampilan dasar hingga dengan keterampilan menengah.

“Kita memiliki Program Digital Talent Scholarship yang banyak sekali segmen masyarakatnya, mulai dari yang belum bekerja sampai dengan yang sudah bekerja minimal dua tahun kita melakukan pelatihan,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo, Hary Budiarto dalam siaran pers, Selasa (31/1/2023).

“Jumlah peserta untuk tahun 2023 ditargetkan sebanyak 100 ribu peserta dari seluruh wilayah Indonesia,” tambah dia.

Kepala Balitbang SDM Kementerian Kominfo menjelaskan tujuh akademi dalam Program DTS mencakup Professional Academy, Fresh Graduate Academy, Talent Scouting Academy, Vocational School Graduate Academy, Government Transformation Academy, Thematic Academy dan Digital Enterpreneurship Academy.

“Jadi pelatihan-pelatihan ini lamanya (waktu pelatihan) sekitar dua sampai tiga bulan, kemudian mereka gunakan untuk melakukan upskilling sama reskilling untuk meningkatkan kompetensinya,” ujarnya.

Dalam tema pelatihan Professional Academy, Kementerian Kominfo menargetkan peserta dari kalangan masyarakat yang sudah bekerja minimal dua tahun. Sedangkan Fresh Graduate Academy diperuntukkan bagi lulusan perguruan tinggi.

“Untuk program 2023 ini khusus FGA kita bekerja sama dengan industri, jadi industri itu kita tanya berapa kebutuhan dari penyerapan pegawainya, kemudian bidangnya apa terus kita buka penawaran kerja yang diikuti oleh pelatihan. Kemudian dia mengikuti semacam magang atau bootcamp, setelah itu mereka bisa kontrak kerja terhadap industri,” jelas Hary.

Lebih lanjut Hary menyampaikan, berbeda dengan FGA – di mana peserta yang memenuhi kriteria memperoleh kesempatan mendapatkan sertifikasi berbasis global, dalam pelatihan Vocational School Graduate Academy (VSGA) peserta akan memiliki peluang memperoleh sertifikasi berbasis SKKNI.

Baca juga: Pendaftaran Taiwan Scholarship Dibuka Hingga 31 Maret, Cek Syaratnya

“VSGA ini diperuntukkan untuk masyarakat minimal adalah lulusan SMK, bisa D1, D2, sampai D4. Bedanya dengan V FGA, VSGA adalah pelatihan-pelatihan yang berbasiskan pada Peta Okupasi atau SKKNI, khususnya untuk SKKNI di bidang komunikasi, bidang IT, dan di bidang telekomunikasi,” paparnya.

Kabalitbang SDM Hary Budiarto menjelaskan akademi lainnya yakni Talent Scouting Academy yang diperuntukkan bagi mahasiswa sebagai bagian dalam mendorong program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Jadi mahasiswa kita berikan pelatihan kemudian mereka kembali ke kampus bisa konversi beberapa SKS, rata-rata sekitar 10-20 SKS. Target kita untuk tahun 2023 untuk Program Talent Scouting ini sekitar lima ribu mahasiswa,” jelasnya.

Akademi berikutnya seperti Thematic Academy dikhususkan untuk komunitas tertentu seperti buruh migran, kalangan disabilitas, perempuan, anak-anak, dan lainnya di seluruh Indonesia.

“Kita juga melatih anak-anak misalnya mengadakan program Coding For Kids atau Data Science for Kids. Jadi anak-anak ini kita ajak masuk ke dunia digital, yang paling disukai oleh masyarakat dari pelatihan ini adalah tema-tema seperti video editor dan content creator. Kalau kita buka pelatihan ini masyarakat banyak sekali yang mendaftar,” tutur dia.

Untuk pelatihan Digital Entrepreneurship Academy bertujuan untuk melatih masyarakat menjadi wirausaha digital. Dalam pelatihan DEA sendiri memiliki empat kurikulum dari memperkenalkan dasar-dasar penggunaan platform digital hingga cara mengelola marketplace sampai penggunaan data science, big data atau AI (Artificial Intelligence) untuk dapat mengembangkan produksi bisnis.

“Kami juga melatih para ASN yang dinamakan Government Transformation Academy yaitu pelatihan yang digunakan untuk mereka lebih mempunyai kompetensi di dalam melakukan pelayanan publik. Semua program pelatihan DTS ini gratis untuk masyarakat, mahasiswa, hingga pekerja tinggal melakukan pendaftaran untuk bisa mengikuti pelatihan ini secara online maupun offline,” pungkasnya.

Leave a Reply