Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Menaker Sebut Industri Smelter Nikel Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Menaker Ida Fauziyah mengatakan kompetensi bahasa asing PMI masih lemah.Menaker Ida Fauziyah mengatakan kompetensi bahasa asing PMI masih lemah. (dok. Kemnaker)

Topcareer.id – Pemerintah Indonesia terus mengembangkan hilirisasi nikel dalam negeri melalui industri smelter nikel. Proyek pengembangan itu bahkan telah berhasil menciptakan lapangan kerja baru yang mampu menyerap angkatan kerja setiap tahunnya.

“Hal ini dikarenakan nikel merupakan komoditas ekonomi yang banyak dibutuhkan dalam dunia industri, otomotif, energi serta banyak lagi manfaat lainnya,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah dalam siaran persnya, Rabu (15/2/2023).

Lebih lanjut Menaker menyampaikan, keberadaan PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel sebagai industri smelter terbesar di Pulau Sulawesi, diharapkan mampu bersinergi dalam pembangunan nasional melalui penciptaan pekerjaan layak berlandaskan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Kunjungan ke industri smelter seperti PT VDNI dan PT OSS ini merupakan bentuk perhatian pemerintah akan pentingnya investasi untuk menciptakan perluasan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi,” ujar Menaker.

Baca juga: Tiket Naik Candi Borobudur Rp 100 Ribu, Pengelola: Masih Difinalkan

Menaker ida menambahkan, pemerintah menyadari perlunya perbaikan tata kelola industri smelter agar kehadirannya mampu memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja.

Selain itu, menurut Menaker Ida, sosialisasi peran K3 kepada masyarakat sangat diperlukan, dengan menjadikan K3 sebagai suatu gaya hidup. “Dengan diterapkannya K3 maka akan terjadi peningkatan kualitas dan kinerja individu maupun industri,” imbuh dia.

Menaker Ida mengajak semua pihak turut berpartisipasi aktif dalam menjaga hubungan industrial yang harmonis.

“Melalui keterlibatan semua pemangku kepentingan akan menyadarkan peran dan tanggung jawabnya, sehingga kemitraan serta kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dapat terwujud,” ucap dia.

Leave a Reply