Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Jelang Ramadan & Lebaran, Pemerintah akan Beri Bansos Pangan Selama 3 Bulan

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan insentif pajak hiburan dan kesenian.Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan insentif pajak hiburan dan kesenian. (dok. Kemenko Perekonomian)

Topcareer.id – Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, memasuki periode Ramadan dan Idulfitri 2023, pemerintah akan memberikan bantuan sosial pangan selama 3 bulan.

Menko Airlangga juga mengingatkan bahwa dalam memasuki periode bulan Ramadan dan Idulfitri 2023 akan terjadi peningkatan harga pada pangan dan aneka tarif angkutan.

Oleh karena itu, Pemerintah juga akan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengendalikan inflasi selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2023.

Hal pertama, kata dia, yakni melakukan pemantauan harga kebutuhan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, cabai, bawang, daging dan telur ayam ras, dan daging sapi.

“Pemerintah kemarin telah memutuskan bahwa Pemerintah akan memberikan bantuan beras selama 3 bulan. Demikian pula untuk bantuan telur dan ayam ini sedang diatur regulasinya,” kata Menko Airlangga dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2023, Minggu (5/3/2023) dikutip dari siaran pers.

Baca juga: ICAEW Sebut Profesi Akuntan Profesional Masih Langka Di Indonesia

“Akan diberikan untuk 3 bulan terutama kepada desil yang mendapatkan PKH dan bantuan pangan non tunai. Nah, ini diharapkan dalam 3 bulan ini bisa berjalan,” tambah dia.

Pemerintah dan Bank Indonesia melalui TPIP dan TPID juga akan terus mendorong sinergi dan kerja sama agar inflasi tetap dalam sasaran 2023 dan ini merupakan momentum untuk pemulihan ekonomi nasional. Inflasi yang terjaga diharapkan menjadi pondasi yang kuat untuk perekonomian di tahun 2023 dan 2024.

Pemerintah tetap waspada dan antisipatif serta terus memperkuat ketahanan domestik dalam mencermati kondisi perekonomian global saat ini. Pertumbuhan ekonomi global sendiri diproyeksikan oleh IMF akan melambat dari 3,4% pada tahun 2022 menjadi 2,9% pada tahun 2023.

Leave a Reply