Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Wednesday, October 16, 2024
idtopcareer@gmail.com
LifestyleTren

Hanya 2,8% Masyakarat Indonesia yang Menggosok Gigi dengan Benar

Ilustrasi menggosok gigiIlustrasi menggosok gigi. (Pexels)

Topcareer.id – Salah satu cara yang paling mudah untuk menjaga kesehatan gigi, yakni dengan menggosok gigi dengan cara yang benar. Sayangnya, hanya 2,8 persen masyarakat Indonesia yang menggosok gigi dengan benar.

“Hanya 2,8 persen masyarakat yang telah menggosok gigi dengan benar dan dilakukan setridaknya dua kali sehari di waktu sebelum tidur dan sesudah sarapan,” kata Head of Profesional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah, dalam peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023, dikutip dari laman resmi UGM.

Menurut Ratu, masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menyikat gigi yang benar ini berpengaruh terhadap tingginya masalah gigi dan mulut.

Salah satunya adalah gigi berlubang/karies yang mencapai 88 persen. Hal tersebut semakin diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan gigi mulutnya ke dokter gigi secara rutin setiap tahunnya.

“Ternyata 95,5 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama setahun,” ungkap Ratu, Selasa (12/9/2023).

Ratu Mirah menambahkan tren konsumsi gula masyarakat yang kian meningkat setiap tahunnya. Bahkan diproyeksikan hingga akhir tahun 2023 tahun konsumsi gula di masyarakat naik hingga 9 persen dibanding tahun 2019.

Hal ini tentunya menjadi persoalan serius yang harus menjadi perhatian bersama untuk mewujudkan kesehatan gigi masyarakat.

“Kita tidak bisa sepenuhnya menghindari gula. Namun, konsumsinya bisa dibatasi dan dibarengi dengan perilaku menyikat gigi yang benar dan rutin berkunjung ke dokter gigi,” ujar dia.

Baca juga: 5 Makanan Atau Minuman Yang Bikin Gigi Cepat Rusak

Dekan FKG UGM sekaligus ketua AFDOKGI, Prof. drg. Suryono menyampaikan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menyikat gigi dengan benar.

Menurutnya, menyikat gigi tidak boleh dilakukan secara asal. Misalnya, pemilihan sikat gigi sesuai dengan ukuran mulut, menggosok gigi dengan lembut, dan jenis bulu sikat disesuaikan dengan kondisi gigi dan gusi.

“Kalau bisa pilih bulu sikat yang lembut karena kalau yang keras bisa merusak atau mengikis lapisan email gigi,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa perilaku membersihkan gigi dengan baik dan benar sebaiknya ditanamkan sedini mungkin oleh keluarga. Dimulai dengan pembiasaan untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari pada anak-anak.

“Kalau data di Indonesia tadi hanya 2,8 persen masyarakat yang baru menggosok gigi dengan benar. Maka di Yogyakarta ini sudah mencapai 6 persen warganya yang menggosok gigi dengan benar,” terangnya.

Kondisi tersebut, lanjutnya, tak lepas dari upaya yang dilakukan FKG UGM, pemerintah daerah dan para mitra terkait yang gencar mengedukasi masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Salah satunya dengan menggosok gigi dengan baik dan benar.

Leave a Reply