Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Monday, May 6, 2024
redaksi@topcareer.id
ProfesionalTren

Tingkat Pergantian Karyawan Indonesia Terus Meningkat, Ini Penyebabnya

Ilustrasi tips jika ingin kembali ke kantor lama setelah resign - resign.Ilustrasi tips jika ingin kembali ke kantor lama setelah resign - resign. (dok. Time)

Topcareer.id – Menurut perusahaan rekrutmen internasional, Talentvis, tingkat pergantian karyawan (turnover) di Indonesia mengalami fluktuasi beberapa tahun terakhir. Ada perputaran karyawan sebesar 15,8% pada 2020 yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Associate Director for Talentvis Indonesia, Mungky Medisa Kusparamita menyebut bahwa sebelum pandemi, tingkat pergantian karyawan cenderung rendah karena banyak industri yang menawarkan lingkungan mendukung perkembangan karier.

Namun, selama pandemi, terjadi lonjakan tingkat pergantian dengan banyak pemutusan hubungan kerja (layoff) di hampir semua industri. Hal itu lantas menciptakan ketidakpastian bagi karyawan.

Para pekerja ini, kemudian melihat industri yang berbasis digital, consumer goods, logistik, dan jasa keuangan digital, menjadi sasaran yang tepat untuk mencari peluang baru karena masih bertahan di tengah pandemi.

“Permintaan model kerja work from home/everywhere juga memengaruhi tingkat pergantian dari tahun 2021 ke 2022. Karyawan lebih memilih model ini karena dapat bekerja dari manapun setelah merasakan manfaatnya selama pandemi,” kata Mungky menjawab pertanyaan Topcareer.id dalam keterangan tertulis, Jumat (8/12/2023).

Namun, sambungnya, dari sudut pandang perusahaan, model kerja ini dapat menurunkan produktivitas. Hal itu dipengaruhi oleh kurangnya pengelolaan waktu dan tercampur aduknya suasana kerja serta urusan pribadi para pekerja, salah satunya adalah dengan membawa pekerjaan ke rumah.

Untuk itu lahirlah sistem hybrid, yang kini menjadi salah satu bukti penyesuaian pascapandemi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi guna menjaga retensi karyawan.

Baca juga: Survei: 73% Pekerja Di Indonesia Siap Kembali Ke Perusahaan Lamanya

“Di Indonesia saat ini, karyawan lebih memperhatikan manfaat dalam keseimbangan kehidupan kerja, terutama manfaat tahunan seperti bonus dan tunjangan tambahan. Inflasi juga mendorong karyawan untuk mencari pekerjaan dengan manfaat yang lebih baik,” ujarnya.

Terutama pada tahun 2023, terjadi lonjakan turnover rate atau permintaan resignation karena mereka mencari sesuatu yang lebih baik dan aman untuk jangka panjang, terutama dalam hal asuransi medis untuk keluarga.

Cara perusahaan kurangi turnover karyawan

Mungky menjelaskan, demi mengurangi pergantian karyawan, perusahaan bisa mengambil sejumlah langkah yang spesifik. Misalnya, melalui inisiatif seperti Talentvis Academy yang menawarkan program peningkatan keterampilan (upskilling) kepada karyawan.

“Program semacam ini membantu karyawan mengembangkan kemampuan mereka, meningkatkan nilai tambah, dan memberikan jalan untuk pertumbuhan karier yang lebih jelas,” jelas Mungky.

Menurutnya, menggabungkan upaya-upaya tersebut dengan restrukturisasi KPI dan sistem promosi, investasi dalam pelatihan, serta evaluasi terhadap masalah yang mendasari tingkat pergantian, perusahaan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik.

“Mengurangi beban kerja yang berlebihan untuk karyawan yang bertahan, serta memberikan peluang pertumbuhan karier yang lebih jelas kepada karyawan. Ini dapat membantu mengurangi tingkat pergantian karyawan dan meningkatkan kualitas serta kesejahteraan tenaga kerja secara keseluruhan.”

Leave a Reply