Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Sunday, April 28, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

48% Peserta Kartu Prakerja Berasal dari 212 Kota Miskin Ekstrem

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto sebut program kartu prakerja buka pelatihan secara inklusif. (dok. Istimewa)Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto sebut program kartu prakerja buka pelatihan secara inklusif. (dok. Istimewa)

Topcareer.id – Selama 3 tahun sejak diluncurkan, program Kartu Prakerja telah memberikan pelatihan secara inklusif di antaranya terhadap 51% perempuan, 48% berasal dari 212 kabupaten/kota miskin ekstrem, 2% dari kabupaten/kota tertinggal, dan 3% dari penyandang disabilitas.

Hal itu seperti yang dipaparkan oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Cipta Kerja pada saat acara pengarahan pembukaan gelombang Kartu Prakerja 2024 kepada seluruh pimpinan mitra program Kartu Prakerja, Selasa (23/1/2024).

Dalam sesi pembuka, Airlangga menyampaikan bahwa pelatihan SDM Indonesia sangat penting untuk dilakukan sehingga adanya ekosistem yang besar seperti Prakerja sangat mendukung untuk melakukan pertumbuhan yang masif.

Dia menambahkan bahwa tidak ada program lain selain Prakerja yang mampu menghasilkan dampak sebesar ini dengan kecepatan dan kualitas seperti Prakerja.

“Sejak diluncurkan pada April 2020, Kartu Prakerja telah menjangkau 17,5 juta orang dari 514 kabupaten/kota di Indonesia sebagai penerima program dan memberikan akses pelatihan peningkatan keterampilan melalui skilling, reskilling dan upskilling,” kata Menko Airlangga dalam siaran pers yang diterima Topcareer.id, Selasa (23/1/2024).

Capaian tersebut, ata dia, dapat diraih berkat ekosistem pelatihan yang dibangun oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (“MPPKP”) dengan melibatkan berbagai pihak.

Baca juga: Program Kartu Prakerja Tingkatkan Skill Jutaan Orang Per Tahun

Dalam menyediakan beasiswa pelatihan, Program Kartu Prakerja bermitra dengan enam Platform Digital (PD) dan lebih dari 200 Lembaga Pelatihan (LP) untuk menyediakan lebih dari 1200 pelatihan baik luring maupun daring, yang nantinya akan berkembang lagi dengan adanya moda Self-Paced Learning (SPL).

Adapun SPL ini akan menggunakan standar pelatihan yang tidak jauh berbeda dengan pelatihan synchronous yang sudah ada di dalam ekosistem.

SPL ini juga memiliki keunikan dimana pelatihan harus diakses sesuai alur/sequence yang disampaikan, dan tidak bisa di-skip maupun dipercepat. Sehingga meski moda ini menambah fleksibilitas karena dapat diikuti kapanpun, SPL membutuhkan komitmen personal yang tinggi dari penggunanya.

Besarnya ekosistem Program Kartu Prakerja serta luasnya cakupan penerima manfaat program, Prakerja terus berkomitmen untuk menjaga kualitas program pelatihan yang diberikan serta tata kelola dalam rangka menjaga akuntabilitas pelaksanaannya.

Pada kesempatan ini, Feri Wibisono selaku Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Pidana juga mengingatkan dengan tegas kepada seluruh Lembaga Pelatihan dan Platform Digital agar selalu taat pada aturan yang berlaku.

Selain itu, LP dan PD juga harus selalu aktif untuk melakukan pemantauan pelaksanaan pelatihan agar pelaksanaannya sesuai aturan yang berlaku.

Leave a Reply