Topcareer.id – Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan cadangan besar pemerintah (CBP) di Kabupaten Sleman, Senin (29/1/2024). Presiden menyampaikan alasan kenapa bantuan beras 10 Kg diberikan hingga Juni, yakni karena harga beras dunia yang naik akibat gagal panen di seluruh negara.
“Kenapa bantuan beras ini kita berikan? Karena memang di seluruh dunia, di semua negara itu harga berasnya terkerek naik semuanya, naik. Karena apa? Panennya banyak yang gagal, panennya banyak yang puso,” kata Presiden melalui siaran pers.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa kegagalan panen tersebut diakibatkan perubahan iklim. Bahkan, menyebabkan 22 negara menghentikan kebijakan ekspor berasnya dan lebih memprioritaskan beras untuk kebutuhan di dalam negerinya.
“Oleh sebab itu, kita kesulitan untuk membeli beras di negara-negara lain karena beras mereka dipakai sendiri untuk rakyatnya,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Baca juga: Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras Hingga 2024
Untuk itu, Kepala Negara selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi. Dengan demikian diharapkan suplai beras menjadi melimpah sehingga harga beras bisa ditekan lagi.
“Kalau produktivitas padi kita turun seperti tahun kemarin, harga pasti otomatis naik karena suplainya tidak cukup, otomatis harga pasti naik. Itu kejadian di semua negara,” ucap Kepala Negara.
Pemerintah sendiri memberikan bantuan pangan berupa beras seberat 10 kilogram per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat. Menurut Presiden, bantuan tersebut akan diterima hingga bulan Juni 2024 dan bisa diperpanjang jika anggaran negara mencukupi.
“Yang paling penting bapak ibu, Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni diberikan bantuan. Juli malah keterusan. Sementara sampai Juni. Nanti kalau APBN kita hitung-hitung cekap, bisa dilanjutkan lagi,” tandasnya.