Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips KarierTren

5 Tips dari LinkedIn Bagi Pekerja Agar Sukses Hadapi Era AI

Ilustrasi tips bagi pekerja profesional untuk sukses menghadapi era AI.Ilustrasi tips bagi pekerja profesional untuk sukses menghadapi era AI. (Pexels)

Topcareer.id – LinkedIn melaporkan bahwa adopsi Artificial Intelligence (AI) makin meluas hampir di semua industri. Bahkan, para profesional di sektor-sektor seperti teknologi dan media akan sangat merasakan pertumbuhan pesat era AI.

Para profesional butuh langkah-langkah tertentu untuk memanfaatkan momen era AI ini untuk menanjaki tangga karier. Rohit Kalsy, Country Leader, Indonesia, di LinkedIn memberi beberapa saran bagi pekerja profesional di Indonesia agar bisa menghadapi era AI dengan perkembangan karier yang memuaskan.

1. Berkoneksi dengan ekspert

Rohit menyarankan pekerja untuk memanfaatkan koneksi. “Hubungi jaringan Anda untuk berbagi pengetahuan dan tetap terkini tentang AI dengan mengikuti pemimpin pemikiran dan pakar subjek di LinkedIn,” kata Rohit dalam keterangannya kepada Topcareer.id, Senin (26/2/2024).

2. Perbaiki soft skill

Ia meminta agar tidak meremehkan pentingnya memamerkan keterampilan lunak (soft skill) yang dimiliki karena AI terus mengubah cara kita bekerja.

“Data LinkedIn dalam laporan AI at Work kami menunjukkan bahwa keterampilan yang diperlukan untuk banyak pekerjaan di Indonesia telah berubah sebesar 21% sejak tahun 2015,” ujarnya.

Dengan percepatan perubahan ini oleh AI, orang dapat mengharapkan pekerjaan mereka berubah bahkan lebih cepat, dengan keterampilan yang diperlukan untuk banyak pekerjaan akan berubah setidaknya sebesar 65% pada tahun 2030.

Baca juga: Era AI, 97% Perusahaan Indonesia Berencana Tingkatkan Skill Karyawan

3. Manfaatkan tools yang ada

Rohit menyarankan untuk menggunakan alat AI yang sudah tersedia di LinkedIn, termasuk artikel kolaboratif – topik pengetahuan yang diterbitkan oleh LinkedIn dengan wawasan dan pandangan yang ditambahkan oleh komunitas LinkedIn. Artikel-artikel ini dimulai sebagai pemacu percakapan yang ditenagai oleh AI, dikembangkan bersama tim editorial Linkedin.

“Selanjutnya, dengan bantuan Skills Graph LinkedIn, tim menghubungkan setiap artikel dengan ahli subjek yang memberikan kontribusi dengan saran dan pandangan mereka,” imbuh Rohit.

4. Identifikasi ketidakyakinan tentang AI

Ia menyampaikan, tidak masalah merasa sedikit gugup atau kewalahan dengan teknologi baru. Apalagi, hal itu wajar terjadi ketika internet diperkenalkan dan penting untuk diingat bahwa perubahan ini tidak terjadi secara instan.

“Ini adalah perubahan jangka panjang, dan Anda dapat berusaha menjadi bagian dari perubahan tersebut, bukan hanya terkena dampak oleh perubahan AI.”

5. Tingkatkan skill dalam mengoperasikan AI

Menurut Rohit, coba untuk mengembangkan keterampilan AI dan tetap berada di depan kurva. “Dan Anda dapat memanfaatkan kursus AI di LinkedIn Learning Hub,” tandasnya.

Leave a Reply