TopCareerID

Karyawan Ritel China Ini Dapat Cuti Tidak Bahagia

cuti bersama libur lebaran 2022.

Ilustrasi cuti

TopCareer.id – Seorang bos ritel di China beberapa waktu lalu memberikan karyawannya hak untuk cuti saat mereka sedang merasa tidak bahagia.

Pengusaha bernama Yu Donglai ini menawarkan karyawan di jaringan ritelnya di Henan, Fat Dong Lai, untuk cuti selama 10 hari sesuai keinginan mereka apabila merasa tidak bahagia.

“Saya ingin setiap anggota staf mempunyai kebebasan. Setiap orang pasti pernah merasa tidak bahagia, jadi jika Anda tidak bahagia, jangan datang bekerja,” kata Yu seperti dilaporkan South China Morning Post.

Mengutip Business Today, Selasa (4/6/2024), karyawannya pun boleh menentukan waktu istirahat mereka secara mandiri, serta apabila mereka butuh lebih banyak relaksasi di luar pekerjaan.

Yu pun mengatakan “cuti tidak bahagia” ini tidak dapat ditolak pemerintah, karena berdasarkan skema baru, karyawan dapat istirahat kerja jika mereka merasa tidak bahagia.

Banyak yang memuji Yu sebagai “bos yang baik,” dan menyarankan agar budaya cuti ini harus dipromosikan secara nasional. Beberapa bahkan berpikir untuk pindah ke perusahaannya demi menjaga keseimbangan antara hidup dan kerja.

Baca Juga: Dukung Ibu Bekerja, Godrej Berikan Cuti Melahirkan Dan Cuti Adopsi 6 Bulan

Yu sendiri sempat mengecam budaya lembur, di mana para bos menganjurkan jam kerja yang panjang, serta menyebut praktik tersebut tidak etis.

Selain itu, Yu juga memberikan karyawan tujuh jam kerja sehari selama lima hari, dan mereka akan dapat libur di akhir pekan. Karyawan juga berhak dapat cuti tahunan selama 30 sampai 40 hari, serta libur lima hari saat Tahun Baru Imlek.

Mengutip The Straits Times, Yu juga menawarkan hingga 5000 yuan (sekitar Rp 11,2 juta) untuk keluhan yang dialami di tempat kerja termasuk penghinaan atau ancaman dari pelanggan.

Pada tanggal 5 April, Fat Dong Lai jadi trending topic di kalangan warganet China, karena media melaporkan semua karyawan akan dikirim ke luar negeri untuk berlibur, dengan staf manajemen akan ke Eropa, sementara staf bawah akan ke Jepang.

Exit mobile version