Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

FOMO dan YOLO Bikin Gen-Z dan Milenial Rentan Terjebak Pinjol

Ilustrasi Gen Z prioritaskan kesehatan pada 2024. (Sumber Foto: Freepik)Ilustrasi Gen Z (Sumber Foto: Freepik)

TopCareer.id – Generasi Z alias Gen-Z dan milenial dinilai jadi kelompok yang cukup rentan terjerat pinjaman online atau pinjol ilegal, hingga investasi bodong.

Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi & Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, banyak gen-Z dan milenial rentan pinjol karena gaya hidup yang lebih banyak menghabiskan uang untuk kesenangan dibanding menabung maupun berinvestasi.

“Banyak generasi muda yang terjebak pada pinjol karena mengambil hutang untuk kebutuhan konsumtif dan keperluan yang tidak bijaksana,” katanya, di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pekan lalu, seperti dikutip dari rilis di laman resminya, Selasa (18/6/2024).

Kiki, sapaan akrab Friderica menyebut, Gen Z dan milenial menghadapi banyak persoalan keuangan, termasuk investasi bodong akibat prinsip You Only Live Once (YOLO) juga Fear Of Missing Out (FOMO).

Baca Juga: Survei: Makin Banyak Milenial Dan Gen Z Menuntut Work Life Balance

Gaya hidup FOMO ini menyebabkan seseorang merasa tertinggal apabila tidak mengikuti tren. Sementara YOLO, terkait dengan cara menikmati hidup yang semaksimal mungkin dan bebas. Kiki menilai, dua prinsip ini seringkali membawa generasi muda pada keputusan yang buruk, termasuk tidak disiapkannya dana darurat.

Kerentanan generasi muda saat ini juga dipicu kebiasaan sering membagikan informasi pribadi melalui media sosial. Perilaku seperti mengunggah KTP, alamat rumah, dan informasi pribadi lainnya sering tidak disadari bahayanya, karena dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Alumni FEB UGM ini juga menyebut sifat FOMO juga membawa generasi muda terjebak pada investasi bodong. Tanpa pemahaman keuangan dan investasi yang memadai, kelompok ini banyak menjadi korban terhadap iming-iming yang menggiurkan.

“Mereka kerap meniru apa yang dilakukan oleh influencer maupun tokoh idolanya, termasuk saran terkait keuangan,” kata Kiki.

Pahami dengan Benar Aspek Perencanaan Keuangan

Maka dari itu, mahasiswa dan generasi muda harus memahami secara benar aspek perencanaan keuangan, mengingat generasi ini akan jadi penerus yang membangun bangsa.

Dengan jumlah Gen-Z dan milenial yang mencapai lebih dari setengah penduduk Indonesia, kelompok ini merupakan critical economy players yang harus dibekali tentang pemahaman keuangan yang memadai.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada 2022 mencatat, generasi muda di Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah.

Tingkat literasi keuangan penduduk berusia 15-17 tahun berada di angka 43 persen, sementara tingkat inklusi keuangannya di 69 persen. Angka tersebut jauh di bawah tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional yang mencapai 49,7 persen dan 85 persen.

Kiki pun menekankan pentingnya peningkatan literasi keuangan dan inklusi keuangan bagi generasi muda atau Gen-Z dan milenial. Langkah tersebut diharapkan dapat menjauhkan mereka dari jeratan investasi bodong dan pinjol illegal.

Leave a Reply