Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Zilenial: Mengenal Generasi Antara Milenial & Gen Z

Ilustrasi alasan anak muda sekarang lebih suka berwirausaha setelah lulus kuliah.Ilustrasi anak muda generasi milenial dan Gen-Z (Pexels)

TopCareer.id – Apabila selama ini kita mengenal Generasi Z atau Gen-Z adalah generasi yang berada setelah generasi Milenial, beberapa pakar menyebut sesungguhnya ada generasi mikro yang ada di antara keduanya yaitu Zilenial.

Keberadaan Zilenial bermula dari generasi muda merasa penanda generasi berdasarkan tahun kelahiran terlalu kaku, karena mereka gagal menyelaraskan diri mereka secara penuh, dengan ciri-ciri satu generasi, namun merasa ada di dua kelompok tersebut.

Menurut Pew Research Center, Milenial atau Generasi Y sendiri adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 sampai 1996, sementara Gen-Z adalah orang yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Di sepanjang garis batas buram dua generasi inilah, terdapat generasi zillennial.

“Zilenial mengacu pada kelompok kecil yang lahir antara awal tahun 1990-an dan awal tahun 2000-an,” kata Deborah Carr, profesor sosiologi dan kepala Center for Innovation in Social Science, Boston University.

“Mereka berada di titik puncak Gen Z dan milenial, sehingga disebut sebagai Zilenial,” ujarnya, seperti dikutip dari CNN, Senin (15/7/2024).

Baca Juga: FOMO Dan YOLO Bikin Gen-Z Dan Milenial Rentan Terjebak Pinjol

Carr menjelaskan, Zilenial bisa didefinisikan secara lepas sebagai mereka yang saat ini berusia di pertengahan 20-an, sudah banyak menghadapi dan mengatasi kesulitan, meski hidupnya masih berusia muda.

Sebagai contoh, generasi ini masih anak-anak saat peristiwa 9/11 dan tidak tahu kehidupan sebelum pemeriksaan ketat bandara, tapi juga merasakan kuliah selama pandemi dan banyak melewati hal-hal penting dalam kehidupan sosial. Carr menyebut, Zilenial lahir kira-kira antara 1992 sampai 2002, meski tidak ada titik yang disepakati para ahli.

Mengutip New York Post, salah satu ciri yang paling mencolok pada kelompok ini adalah bagaimana mereka tumbuh seiring dengan kemajuan teknologi, dan mengalami banyak perangkat di semua versinya.

Generasi dewasa muda ini menghadapi masa remaja dengan internet dial-up dan telepon kabel, namun dengan cepat beralih ke Wi-Fi dan iPhone, semuanya sebelum mereka memasuki sekolah menengah.

Mereka juga mungkin merasakan rasanya nonton film di VHS, lalu menggunakan DVD, kaset, sebelum beberapa tahun berikutnya mengunduh konten dari internet. Selain itu, meski masa kecilnya sering bermain di luar, Zilenial menghabiskan masa remajanya dengan terpaku di layar.

Baca Juga: Survei: Makin Banyak Milenial Dan Gen Z Menuntut Work Life Balance

Menurut PYMNTS, yang membedakan kelompok ini dengan Milenial atau Gen-Z adalah kemampuan belanja mereka. Pendapatan yang stabil, rekening tabungan yang menumpuk selama pandemi COVID-19, dan pengeluaran yang terbatas telah memberikan daya beli yang kuat bagi sebagian besar demografi.

Jason Dorsey, peneliti generasi dan presiden dari Center for Generational Kinetics menambahkan, Zillennial paham Milenial dan Gen-Z punya sisi positifnya masing-masing.

“Di pusat penelitian kami, kami melihat generasi terjepit seperti Zillennials sering kali mendapatkan keuntungan karena hal ini cenderung membuat mereka lebih sadar akan generasi sebelum dan sesudah mereka,” kata Dorsey.

Selain itu, menurut Dorsey, Zilenial juga menolak stereotip negatif generasi milenial maupun Gen Z, namun merangkul sisi terbaik dari keduanya.

Leave a Reply