TopCareer.id – 13 dosen dan peneliti Universitas Indonesia (UI) menempatkan namanya di Top 2% Scientist Worldwide 2024 versi Stanford University. Sebelumnya di 2023, perguruan tinggi ini sudah mencatatkan sembilan penelitinya di daftar yang sama untuk laporan di tahun tersebut.
Di daftar tahun ini, para peneliti tersebut berasal dari Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL).
Pada kategori Single-Year Impact (data kutipan tahun 2023), tiga dosen dan peneliti dari FK yang meraih penghargaan ini adalah Jeanne Adiwinata, Indah Suci Widyahening, serta Sri Rezeki Hadinegoro. Dari FT, penghargaan serupa diraih Mohammed Ali Berawi, Nandy Setiadi Djaya Putra, dan Muhammad Suryanegara.
Lima peneliti FMIPA yang masuk dalam daftar ini adalah Rosari Saleh, Yoki Yulizar, Munawar Khalil, Dipo Aldila, dan Dewangga Oky Bagus Apriandanu. Sementara itu, satu peneliti lainnya dari SIL adalah Herdis Herdiansyah.
Baca Juga: Huawei Beri 1.000 Guru & Dosen Pelatihan TIK
Pada kategori Career-Long Impact (data kutipan sepanjang karier hingga akhir 2023), tiga dosen dan peneliti yang masuk daftar ini adalah Nandy Setiadi Djaya Putra, Ivandini Tribidasari A, dan Mohammed Ali Berawi.
Daftar ini dipublikasikan Stanford University yang menggandeng dengan Elsevier BV. Daftar, serta disusun oleh John P.A. Ioannidis dari Stanford University.
Ini merupakan edisi ketujuh dari publikasi “Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators” yang diterbitkan oleh Elsevier.
Stanford University merilis basis data ilmuwan terbaru in ipada 16 September 2024, dan disusun berdasarkan indikator kutipan terstandarisasi.
Basis data ini memuat informasi terperinci mengenai berbagai metrik kutipan, termasuk jumlah kutipan, h-index, hm-index yang disesuaikan dengan kontribusi kolaboratif (co-authorship), serta indikator komposit (c-score).
Para ilmuwan yang masuk dalam basis data ini dikelompokkan ke dalam 22 bidang ilmu dan 174 sub-bidang sesuai klasifikasi standar Science-Metrix.
Baca Juga: Bintang KPop G-Dragon Jadi Dosen Tamu di KAIST
Pemilihan ilmuwan dilakukan berdasarkan c-score, baik dengan maupun tanpa kutipan sendiri, di antara 100.000 ilmuwan teratas atau mereka yang berada dalam persentil 2% teratas di sub-bidang tertentu.
Menurut Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Nurtami, ini merupakan buah dari transformasi yang sudah dilakukan Bidang Riset dan Inovasi melalui Direktorat Riset dan Pengembangan, sejak dua tahun terakhir. Di sini, titik berat penelitian dasar diarahkan pada pencapaian luaran publikasi yang berkualitas dan berdampak.
“Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah publikasi UI yang masuk ke jurnal-jurnal papan atas dan peningkatan jumlah sitasi yang signifikan,” kata Nurtami, seperti mengutip laman resmi UI, Rabu (25/9/2024).
“Kami optimis dengan kualitas dan kuantitas penelitian di UI yang sudah dibangun selama ini, akan semakin banyak dosen dan peneliti UI yang tidak hanya masuk dalam daftar bergengsi ini, namun mendapat rekognisi di berbagai global academic society di masa yang akan mendatang,” pungkasnya.