TopCareer.id – Akuisisi besar kabarnya akan terjadi di industri game, di mana raksasa teknologi Tiongkok Tencent, disebut-sebut bakal mengakuisisi pengembang Assassin’s Creed, Ubisoft.
Laporan Bloomberg mengindikasikan Tencent sedang mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan keluarga Guillemot dan membeli Ubisoft.
Mengutip Windows Central, Selasa (8/10/2024), langkah tersebut dilaporkan mencakup kemungkinan perusahaan tersebut akan menjadi perusahaan tertutup setelah akuisisi.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ubisoft dilaporkan sedang menghadapi tantangan keuangan yang semakin meningkat.
Baca Juga: Talenta Terbaik Lihat Performa dan Budaya untuk Bertahan di Perusahaan
Gim teranyarnya garapan Massive Entertainment, Star Wars Outlaws, mendapatkan penjualan yang lebih rendah daripada yang diharapkan perusahaan.
Sementara, judul terbaru mereka Assassin’s Creed Shadows, ditunda dari November 2024 sampai Februari 2025. Berita ini disusul dengan anjloknya saham Ubisoft sebesar 19 persen.
Mengutip The Verge, Ubisoft telah menanggapi rumor akuisisi Tencent tersebut, meski saat ini belum banyak yang mereka katakan.
Dalam pernyataannya pada Senin, perusahaan gim asal Prancis itu mengatakan mereka “secara berkala meninjau semua opsi strategisnya demi kepentingan para pemangku kepentingannya dan akan menginformasikan pasar jika diperlukan.”
Tencent saat ini memiliki sekitar 10 persen saham di Ubisoft, serta memiliki 49,9 persen saham Guillemot Brothers Ltd.
Baca Juga: Survei: AI Jadi Perbincangan Hangat, Tapi Dunia Usaha Masih Belum Siap
Ubisoft mengatakan saat ini fokus mereka adalah pada gim open-world dan live-service.
Setahun terakhir, Ubisoft juga telah mengalami banyak perubahan. Perusahaan memangkas puluhan pekerja di tim IT dan studio special effect pada November lalu, lalu merombak layanan berlangganannya pada Januari tahun ini.
Keluarga Guillemot mendirikan Ubisoft pada 1986. Perusahaan lalu berkembang melalui serangkaian langkah strategis seperti mengakuisisi Red Storm Entertainment, sebuah studio di Cary, North Carolina yang didirikan oleh penulis Tom Clancy.
Perusahaan semakin berkembang dengan diluncurkannya Assassin’s Creed, judul yang awalnya akan menjadi bagian dari gim Prince of Persia, namun menjadi waralaba tersukses Ubisoft.
Salah satu judul dari seri game itu, Assassin’s Creed Valhalla sukses besar dengan lebih dari 20 juta pemain dan pendapatan lebih dari USD 1 miliar pada 2020.