TopCareer.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mendesak pemerintah segera mengambil langkah serius untuk memperkuat sistem peringatan dini, demi mencegah dampak yang lebih besar dari cuaca ekstrem.
Seperti diketahui, cuaca ekstrem tengah melanda Tanah Air beberapa waktu terakhir, menimbulkan berbagai bencana mulai dari longsor hingga kecelakaan lalu lintas.
“Pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret dan menyeluruh untuk mencegah risiko korban dan kerusakan yang lebih besar akibat cuaca ekstrem yang sedang melanda Indonesia,” kata Puan dalam keterangannya.
Ia pun menyinggung longsor seperti di tol Jakarta Outer Ring Road Veteran, Bintaro, di mana terdapat longsor sepanjang 20 meter yang menimbulkan bongkahan material yang berserakan di jalanan. Beruntung, tidak ada korban jiwa.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi
Namun, kata Puan, tidak semua peristiwa berakhir tanpa korban. Di Dusun Sengkeran, Kabupaten Wonosobo, longsor menimpa dua rumah dan mengakibatkan delapan orang terluka.
Selain itu, putri Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri itu juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, yang melibatkan 21 kendaraan dan menewaskan satu orang.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu meminta pemerintah memperkuat sistem peringatan dini di daerah-daerah rawan bencana.
“Sistem early warning yang akurat akan membantu warga untuk bersiap dan mengantisipasi situasi darurat yang disebabkan oleh cuaca ekstrem,” kata Puan, dikutip Kamis (14/11/2024).
Dia juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi terkini dan kolaborasi antar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta lembaga terkait lainnya.
Baca Juga: Kapan Puncak Musim Hujan? Ini Prediksi BMKG
Puan menegaskan, upaya mitigasi harus segera dioptimalkan, terutama di tengah fenomena La Nina yang meningkatkan potensi cuaca ekstrem.
“Penting bagi Pemerintah untuk meningkatkan kesiapan menghadapi tantangan alam yang tidak menentu ini,” katanya.
Ia juga mendorong penggunaan media sosial, sirene, dan aplikasi mobile untuk menyebarkan informasi cuaca secara cefpat dan luas.
“Kita harus memanfaatkan semua saluran informasi agar masyarakat mendapat peringatan lebih awal dan bisa mengambil langkah-langkah pencegahan,” pungkasnya.