TopCareer.id – Berbeda dengan zaman dulu ketika hanya hard skill seperti keterampilan teknis yang jadi penentu kemajuan karier, saat ini soft skill juga berperan penting dalam pekerjaan dan karier.
Kemampuan-kemampuan seperti komunikasi, bekerja dalam tim, hingga mudah beradaptasi juga diperhatikan oleh pemberi kerja.
Career coach dan penulis buku Marlo Lyons mengatakan, soft skill adalah “bagaimana” melakukan pekerjaan Anda, sementara hard skill adalah bidang keahlian Anda.
Sementara, menurut mantan CEO dan co-founder Yum! Brands Inc. David Novak, menyebut bahwa soft skills mendorong hasil yang nyata.
Baca Juga: Tips Hadapi Pertanyaan Soal Jeda Karier Saat Wawancara Kerja
Mengutip New York Post, Kamis (14/11/2024), berikut ini beberapa soft skill atau keterampilan non-teknis yang penting untuk mencapai kesuksesan kariermu.
- Mendengar saat bekerja
Komunikasi lebih tentang mendengar ketimbang berbicara. Menurut Novak, seseorang ingin didengar dan merasa pendapat mereka dihargai. Anda tak harus selalu setuju, tetapi penting untuk terbuka terhadap ide-ide mereka.
Sementara saat berbicara, Lyons menyarankan untuk tidak bertele-tele, karena banyak orang baru menyampaikan inti pembicaraan di akhir, sehingga membuat pendengar kehilangan perhatian.
Lyons pun merekomendasikan metode STAR (situation, task, action, result), untuk menjawab pertanyaan dari manajer.
Situation (Situasi): Jelaskan situasi yang Anda hadapi.
Task (Tugas): Paparkan tugas atau masalah yang harus diselesaikan.
Action (Aksi): Sebutkan langkah-langkah untuk menyelesaikannya
Result (Hasil): Bagikan hasil dari tindakan Anda.
Menurut Patrick Kellenberger, President of Recruiting Operations, Betts Recruiting mengatakan, pendekatan ini juga berguna dalam wawancara kerja.
“Mendeskripsikan bagaimana Anda mencapai sesuatu dengan rinci membuatnya lebih dipercaya,” kata Kellenberger.
Sementara, saat berkomunikasi dengan email, disarankan menghindari paragraf panjang. Gunakan poin-poin untuk memudahkan pembaca.
Anda bisa menulis draf panjang dan memanfaatkan alat AI seperti Gemini atau ChatGPT, untuk mengubahnya menjadi poin-poin.
Baca Juga: Menaker Ingatkan Pentingnya Soft Skill dan Etika di Dunia Kerja
- Tidak ada “saya” di dalam tim
Keberhasilan di tempat kerja bergantung pada kemampuan untuk bekerja sama. Masalah dan solusi adalah tanggung jawab bersama, bukan individu.
Karena itu, Lyons menegaskan bahwa penting untuk membangun hubungan baik dengan rekan kerja. “Jika tak ada yang mau bekerja dengan Anda, pekerjaan Anda akan terancam,” ujarnya.
Sementara menurut Novak, dirinya selalu mempertimbangkan apakah dia ingin anaknya dengan bekerja dengan calon karyawan tersebut, sebelum merekrut.
Novak menambahkan, ia selalu mempertimbangkan apakah ia ingin anaknya bekerja dengan calon karyawan sebelum merekrut. Menurutnya, empati dan pemahaman terhadap cara berpikir orang lain sangat penting.
Sementara saat wawancara, Kellenberger mengataka bahwa Anda bisa menceritakan pengalaman sukses saat bekerja dalam tim, peran Anda, dan hasil yang dicapai bersama.
- Memecahkan masalah adalah urusan kelompok
Pemecahan masalah di tempat kerja bukan tentang satu orang yang menemukan solusi, lalu mengajak anggota tim lain untuk menerima pendekatan mereka.
Sebaliknya, rekan kerja harus saling bertukar pikiran untuk membuat dua atau tiga opsi. “Ingatlah untuk mendapatkan berbagai sudut pandang di atas meja,” kata Kellenberger.
Sementara menurut Novak, Anda bisa menggunakan rumus: Definisikan masalah, Libatkan tim dalam mencari solusi, Tentukan tindakan yang harus dilakukan.
Lyons mengatakan, jika seorang rekan kerja datang dengan suatu masalah, tanyakan padanya apakah dia hanya ingin didengarkan atau membutuhkan saran.
Jika Anda mencari pekerjaan, bersiaplah untuk membahas pemecahan masalah selama wawancara.
“Anda akan ditanya tentang pendekatan Anda,” kata Lyons. “Perusahaan ingin tahu bagaimana Anda bekerja dengan orang lain untuk mengatasi masalah.”
Baca Juga: Soft Skill Ini Jadi Pembeda Besar di Antara Kandidat Kerja
- Jangan Takut Konflik
Dengan menghindari sebuah konflik, bukan berarti konflik tidak ada. Novak menekankan bahwa manajer harus memastikan semua sudut pandang disampaikan.
Memahami tujuan setiap pihak sangat penting. Setiap orang perlu menyampaikan argumen mereka, tetapi keputusan akhir ada di tangan pemimpin.
Lyons menambahkan, penting untuk mengakui bahwa pihak lain mungkin memiliki poin valid, bahkan jika hanya 2 persen benar.
- Belajar membawa keberhasilan
Novak menegaskan, pemimpin terbaik adalah mereka yang aktif belajar. Ini bukan cuma soal ikut kelas atau sertifikasi, tapi juga belajar dari pengalaman kerja dan langsung menerapkannya.
Untuk mengisi kesenjangan keterampilan, Lyons menyarankan seseorang untuk mengambil kursus online dan mendapatkan sertifikat. Kemudian, laporkan kemajuan pembelajaran Anda kepada atasan secara rutin.