Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Meta Mau PHK 5 Persen Karyawan yang Tak Capai Target

Gambar oleh Artapixel dari PixabayIlustrasi Meta. (Gambar oleh Artapixel dari Pixabay)

TopCareer.id – CEO Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Meta bakal melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap sekitar lima persen tenaga kerjanya.

Lewat memo internal, Zuckerberg mengungkapkan mereka yang dipangkas adalah pekerja yang tidak memenuhi ekspektasi atau target kerja.

“Saya telah memutuskan untuk meningkatkan standar manajemen kinerja dan mengeluarkan karyawan dengan kinerja buruk lebih cepat,” kata Zuckerberg dikutip dari Tech Crunch, Kamis (16/1/2024).

“Kita biasanya menyingkirkan orang-orang yang tidak memenuhi harapan selama setahun, namun sekarang kita akan melakukan pemutusan hubungan kerja berbasis kinerja yang lebih luas selama siklus ini,” imbuhnya.

Baca Juga: Meta Mau Setop Cek Fakta, Gantikan dengan Community Notes ala X

Mengutip CNBC, Zuckerberg mengatakan tahun ini akan menjadi tahun yang intens bagi Meta, sehingga perusahaan menginginkan orang-orang terbaik yang berada di tim.

Pendiri Facebook itu mengatakan, mereka tidak akan memecat semua orang yang tidak memenuhi ekspektasi, apabila mereka masih optimistis dengan kinerjanya di kemudian hari.

“Dan bagi mereka yag kami PHK, kami akan memberikan pesangon besar sesuai dengan yang kami berikan pada PHK sebelumnya,” kata Zuckerberg.

Baca Juga: Susah Dapat Kerja Makin Dikeluhkan Warganet di Medsos

Pekerja yang terdampak akan diberi tahu pada 10 Februari 2025 atau setelahnya bagi mereka yang berada di luar Amerika Serikat.

Meta mempekerjakan sekitar 72.000 orang hingga September 2024. Jadi, pemutusan hubungan kerja sebesar lima persen akan memengaruhi sekitar 3.600 orang.

Meta terakhir kali melakukan PHK karyawan pada bulan Oktober 2024, serta memberhentikan 10.000 pekerja pada 2023. Di 2022, induk Instagram ini memberhentikan 11.000 karyawan.

Kabar ini tersiar usai Meta mengumumkan akan mengakhiri program Cek Fakta yang menggandeng pihak ketiga di platform-platformnya seperti Facebook, Threads, dan Instagram.

Baca Juga: 5 Tips Hindari Scam di Medsos ala Meta

Mark Zuckerberg menyebut, hal ini dilakukan demi mengembalikan kebebasan berekspresi di media sosial milik mereka.

“Kami akan kembali ke akar dan fokus untuk mengurangi kesalahan, menyederhanakan kebijakan, dan mengembalikan kebebasan berekspresi di platform-platform kami,” kata Zuckerberg dalam sebuah video.

Salah satu langkah yang diambil adalah mengganti para Fact-Checkers atau Pemeriksa Fakta, dengan Community Notes seperti yang ada di platform X alias Twitter, yang dimulai dari Amerika Serikat (AS).

Leave a Reply