TopCareer.id – Banyak orang melakukan aktivitas belanja online jelang Lebaran di berbagai platform digital, termasuk yang cukup populer saat ini yaitu social commerce (s-commerce).
S-commerce sendiri merupakan perdagangan online yang dilakukan melalui platform media sosial.
Menurut data Statista, pendapatan dari social commerce diperkirakan mencapai 22 persen dari seluruh transaksi e-commerce pada tahun 2028.
Selain itu, survei juga mencatat 60 persen masyarakat Indonesia puas dana akan terus memakai platform s-commerce untuk belanja online, sementara 40 persen masih menunggu update fitur menarik.
Baca Juga: Pakar UGM: Pemudik Lebaran Wajib Antisipasi Persoalan Lalu Lintas
Hasil ini didapatkan dari survei terkait jenis s-commerce yang banyak dipakai untuk berbelanja seperti TikTok, Instagram, dan Facebook.
Namun, Kaspersky mengingatkan bahwa belanja online untuk Lebaran melalui media sosial juga harus tetap memperhatikan keamanan.
Sebagai contoh, ada penipu yang membuat halaman TikTok Shop palsu untuk mencuri kredensial penjual, yang berpotensi menimbulkan kerugian reputasi dan finansial.
“Kini, masyarakat tidak hanya berbelanja di toko fisik atau pasar tradisional, tetapi juga melalui media sosial,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara, Kaspersky, dikutip dari siaran pers, Jumat (28/9/2025).
Baca Juga: Mudik Bareng Anak, Ini yang Harus Dipersiapkan
Yeo mengatakan, belanja online dan pembayaran elektronik jadi bagian penting dari aktivitas perayaan masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terutama terhadap pengumuman penjualan yang disampaikan melalui email, pesan teks, postingan media sosial, atau bahkan panggilan telepon.”
Cara Menghindari Penipuan Saat Belanja
Berikut beberapa cara untuk menghindari penipuan phishing di media sosial, saat belanja online jelang Lebaran:
- Jangan sekali-kali mengklik tautan mencurigakan yang dikirimkan kepada Anda melalui media sosial, teks, SMS, aplikasi messenger, atau platform lainnya
- Kenali saluran komunikasi resmi bank digital yang dipakai. Penting untuk mengetahui media sosial, situs web, email, dan WhatsApp dari platform yang digunakan, untuk menghindari penipuan yang meniru bank terkait
- Berbelanja di situs yang aman. Cari alamat URL yang dimulai dengan https://, bukan http://. Cari juga gembok tertutup pada bilah alamat browser, dengan mengklik dua kali, Anda akan dapat melihat detail keamanan situs tersebut.
- Kelola dan lindungi password. Menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun daring merupakan salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk belanja daring yang aman. Anda dapat menggunakan password manager untuk membantu menjaga kata sandi yang kuat pada beberapa akun.
- Berhati-hatilah terhadap jenis informasi yang diminta. Jangan berikan informasi lebih dari yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi. Jangan membagikan informasi pribadi melalui telepon kecuali Anda yang menelepon, dan jangan membalas permintaan informasi pribadi yang tidak diminta.
- Gunakan VPN. Jika benar-benar harus berbelanja saat menggunakan Wi-Fi publik, pasang solusi VPN (virtual private network) terlebih dahulu.
- Cetak dan simpan catatan transaksi. Baca semua laporan transaksi dengan saksama saat menerimanya dan periksa apakah ada tagihan yang tidak sah. Jika ada yang tidak biasa, segera laporkan.
- Gunakan solusi keamanan yang komprehensif. Perangkat lunak keamanan siber yang andal dapat memblokir situs phishing dan mencegah infeksi malware.