Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Lifestyle

Ditanyakan Kapan Nikah Saat Kumpul Keluarga? Ini Tips dari Pakar Unair

Ilustrasi lebaran bikin kalap, ada cara diet efektif pasca lebaran.Ilustrasi lebaran bikin kalap, ada cara diet efektif pasca lebaran. (Pexels)

TopCareer.id – Di tengah silaturahmi keluarga saat merayakan Idulfitri, tak sedikit orang yang kesal jika ditanya hal-hal pribadi, salah satunya soal pekerjaan atau kapan nikah.

Atika Dian Ariana, dosen psikolog Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, fenomena pertanyaan kapan nikah ini sebenarnya terkait dengan budaya kolektivistik yang mengakar di masyarakat Indonesia.

Dalam budaya ini, ada pandangan jika kepentingan individu merupakan bagian dari kepentingan bersama.

“Sebenarnya, dalam konteks positif mereka ini peduli, memberikan perhatian satu sama lain,” kata Atika, seperti dikutip dari laman resmi Unair, Senin (31/3/2025).

Menurutnya, orang lain ingin mengetahui apakah seseorang sedang berinteraksi dengannya dalam kondisi baik-baik saja, bahkan mungkin ada perkembangan dari Idulfitri tahun lalu.

“Akan tetapi, dalam konteks negatif, hal ini dianggap kepo dan melanggar batas privasi, itu yang kemudian menjadi persoalan,” ujarnya.

Baca Juga: Biar Gak Boncos, Ini Tips Kelola Keuangan Buat Belanja Lebaran

Atika menilai, desakan atas beberapa pertanyaan ini bisa menurunkan ekspektasi sosial saat sedang berinteraksi.

“Ketika kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan yang di luar ekspektasi, itulah yang membuat kita merasa kecewa,” kata Atika.

“Apalagi ketika apa yang ditanyakan itu sebenarnya merupakan pertanyaan yang sudah membebani kita,” ujarnya.

Perasaan traumatis pun bisa timbul jika individu mendapat pertanyaan yang sebelumnya sudah membebaninya.

“Bisa saja seseorang itu sedang berjuang dengan skripsinya atau karena satu dan lain hal memutuskan untuk mengundurkan diri dari perkuliahan,” kata Atika.

“Jadi kondisinya dia sedang tidak mengikuti kegiatan akademik apapun dalam konteks yang tidak menyenangkan. Ketika itu seseorang tanyakan akan membangkitkan rasa tidak nyaman dan sedih,” ujarnya.

Untuk meresponnya, ada dua cara yang bisa dilakukan jika mendapat pertanyaan-pertanyaan personal semacam kapan nikah.

Baca Juga: Tren Konsumsi Belanja Lebaran Turun Imbas Anjloknya Daya Beli Masyarakat

Menurut Atika, seseorang bisa memilih menggunakan cara fight (melawan perasaan itu) atau flight (melarikan diri).

Namun, melarikan diri belum tentu bisa selalu dilakukan, misalnya dalam acara keluarga ketika semua keluarga hadir, yang membuat kita mau tidak mau melakukan fight.

Atika mengatakan, salah satu bentuk fight-nya adalah dengan mempersiapkan jawaban.

“Namun, tentu ini perlu kita pertimbangkan apakah jawaban kita akan membuat lawan bicara tidak bertanya lebih lanjut atau justru bertanya semakin personal,” kata Atika.

“Jadi yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan diri sedini mungkin sebelum kita mengikuti event sosial dan mengelola ekspektasi kita,” dia menambahkan.

Baca Juga: Pakar UGM: Pemudik Lebaran Wajib Antisipasi Persoalan Lalu Lintas

Selain itu, seseorang dapat menggunakan teknik grounding jika efek dari pertanyaan itu masih menimbulkan rasa tidak nyaman.

Teknik ini yaitu berusaha mengalihkan rasa cemas melalui aktivitas panca indra seperti mengatur pernapasan, jalan-jalan, dan tidur.

Atika menegaskan bahwa tiap individu tidak memiliki kontrol akan hadirnya pertanyaan personal dalam silaturahmi keluarga, namun punya kontrol dalam memberi jawaban.

“Tidak semua pertanyaan harus kita jawab, kita perlu melihat juga siapa yang bertanya,” kata Atika.

“Kita bisa menjawab dengan senyum atau dengan kata ‘oke’, yang maksudnya menjawab dengan jawaban yang sifatnya permukaan juga untuk orang yang tidak terlalu kita kenal,” pungkasnya.

Leave a Reply