Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Kematian WNI di Kamboja Naik, Puan Desak Perlindungan Pekerja Migran Diperkuat

Ketua DPR RI Puan Maharani (Dokumentasi: DPR RI)

TopCareer.id – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti kasus-kasus kematian Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja, akibat praktik penipuan kerja secara daring atau online scam.

Menurut Puan, hal ini harus jadi pengingat tentang pentingnya perlindungan terhadap WNI, khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Yang kita tahu tidak sedikit dari mereka datang ke Kamboja akibat aksi-aksi penipuan,” kata Puan dikutip dari laman resmi, Rabu (30/4/2025).

“Kita tidak bisa menutup mata betapa maraknya modus kejahatan akhir-akhir ini terhadap PMI,” ujarnya.

Menurut politikus PDIP itu, korban bukan hanya dirugikan secara ekonomi, tapi juga secara fisik dan nyawa. Puan menilai, masalah ini bukan hanya isu domestik tapi sudah masuk sebagai darurat kawasan.

Sehingga, penting bagi Indonesia untuk aktif mendorong ASEAN Task Force on Migrant Workers (TFAMW), demi memperkuat perlindungan hak-hak pekerja migran di kawasan.

“Indonesia harus mendorong peran dari TFAMW sebagai respons kolektif kawasan terhadap kejahatan lintas negara, terutama yang berbasis digital seperti sindikat online scam,” kata Puan.

Baca Juga: DPR Desak Pemeriksaan Ketat Tes Kejiwaan dan Etika Profesi Dokter Spesialis

TFAMW merupakan jejaring masyarakat sipil di Asia Tenggara yang berfokus pada advokasi perlindungan hak-hak pekerja migran di kawasan.

TFAMW berperan mendorong ASEAN untuk lebih aktif dalam memastikan hak-hak pekerja migran terlindungi, termasuk dalam hal standar kerja yang layak, upah minimum, dan perlindungan HAM.

Situasi ini juga harus jadi momentum untuk memperkuat kerja sama kawasan, dalam melindungi pekerja migran dari kejahatan lintas negara yang kian canggih.

Lebih lanjut, Puan juga mendorong edukasi kepada masyarakat agar terus digalakkan.

Menurutnya, banyak warga Indonesia yang berangkat ke Indonesia dan sekitarnya, karena online scam menjanjikan pekerjaan dengan iming-iming gaji yang menggiurkan.

“Ini menjadi PR bagi pemerintah untuk memastikan agar anak bangsa tidak mudah tergiur pada janji manis pekerjaan di luar negeri, tanpa adanya kejelasan,” kata mantan Menko PMK itu.

Baca Juga: Ketua DPR Puan Maharani: Tak Ada Toleransi Bagi Kekerasan Seksual di Kampus

Puan mengatakan, teknologi dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan melawan kejahatan-kejahatan seperti ini. “Bagaimana sosialisasi dan kampanye juga semakin dimasifkan lewat berbagai sarana media,” pungkasnya.

Menurut data Kedutaan Indonesia untuk Kamboja, jumlah kasus WNI bermasalah (WNIB) meningkat hingga 60 kali lipat dalam lima tahun terakhir, sejak 2020 hingga 2024.

Lonjakan tajam terlihat dari 56 kasus pada 2020, menjadi 3.310 kasus pada 2024. 75 persen kasus ini terkait WNI yang terjebak dalam pekerjaan online scam.

Kedutaan Besar Kamboja menyatakan bahwa mereka sudah menangani 92 kasus kematian WNI untuk tahun 2024.

Jumlah tersebut meningkat 24,3 persen dari 2023. Jika dibandingkan dengan tahun 2020, hanya terdapat 1 kematian WNI sepanjang periode tersebut.

Leave a Reply