Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

SMK PGRI Lubuklinggau Diapresiasi Usai Beri Selamat ke Alumni yang Diterima di Ritel

TopCareer.id – Beberapa waktu lalu, di media sosial viral mengenai akun Instagram SMK PGRI Lubuklinggau yang mengucapkan selamat pada dua alumni yang diterima kerja sebagai karyawan ritel Indomaret dan Alfamart.

Bentuk apresiasi ini menuai respon positif dari warganet, meski tidak sedikit yang meremehkannya.

SMK PGRI Lubuklinggau menilai pencapaian ini merupakan hasil nyata dari sistem pendidikan kejuruan yang menitikberatkan pada kesiapan kerja.

Mereka percaya, lulusan SMK berpeluang nyata untuk langsung terjun ke dunia industri.

Achmad Hidayatullah, pakar Pendidikan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengatakan, apa yang dilakukan SMK tersebut menunjukkan bahwa sekolah memiliki nilai humanis.

Apalagi, sulitnya dapat kerja serta kondisi ekonomi di Indonesia tengah jadi sorotan.

Baca Juga: Peneliti Harvard Ungkap Cara Biar Lebih Bahagia dalam Pekerjaan

“Apa yang dilakukan oleh SMK PGRI yang memberikan selamat dan penghargaan terhadap siswanya yang mendapat kerja menunjukkan bahwa sekolah memiliki nilai humanistik,” kata Dayat, mengutip laman UM Surabaya, Senin (16/6/2025).

“Sekolah tidak terjebak dalam logika pasar yang mana pekerjaan harus berdasi dan di ruang ber AC dengan gaji fantastis,” imbuhnya.

Dayat mengatakan, sekolah sebagai lembaga pendidikan yang membentuk karakter siswa, perlu melihat bahwa keberhasilan bukan dilihat dari status.

Alih-alih, keberhasilan juga harus dilihat dari kontribusi, kerja keras, dan kejujuran. Keyakinan tersebutlah yang menurut Dayat, harus ditanamkan pada siswa.

“Artinya sekolah perlu menanamkan beliefs atau keyakinan bahwa pekerjaan apapun yang penting halal dan produktif perlu dijalani dengan baik dan perlu dibanggakan,” kata Dayat.

Baca Juga: 3 Hal yang Diinginkan Gen Z dari Tempat Kerja di 2025

Ia menjelaskan, dalam social cognitive theory seperti yang diusulkan oleh Bandura (1997), manusia belajar melalui pengamatan perilaku orang lain dan pengalaman langsung.

“Ketika sekolah mengapresiasi perkerjaan seseorang misalkan kerja di ritel, ini akan mendorong siswa lain untuk melihat bahwa pekerjaan apapun meskipun sederhana perlu dihargai dan diakui secara sosial,” ujarnya.

Sikap sekolah ini akan mendorong siswa untuk membentuk keyakinan untuk bekerja dalam berbagai sektor namun bermakna, ketimbang mengejar pekerjaan mentereng namun hanya karena gengsi.

“Selain itu, sikap tersebut akan membentuk sistem beliefs (keyakinan) seseorang bahwa internalisasi nilai kerja keras dan kejujuran perlu dibangun melalui pengalaman positif,” pungkas Dayat.

Leave a Reply