TopCareer.id – Jika dulu rekan kerja senior yang mengajari juniornya untuk menggunakan alat-alat atau teknologi kantor, di era kecerdasan buatan (AI) trennya berbalik.
Menurut sebuah survei di Amerika Serikat dan Inggris, hampir dua per tiga karyawan muda yang aktif membantu rekan kerja senior untuk mengadopsi dan belajar memakai alat AI.
Riset terhadap lebih dari 2.000 profesional di dua negara itu dilakukan oleh Workplace Group.
“Bantuan ini sering hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari panduan langsung hingga membagikan tips praktis untuk mengintegrasikan AI ke dalam alur kerja harian,” kata Mark Dixon, pendiri dan CEO International Workplace Group.
Transfer pengetahuan ini mengubah cara kerja sama. Sekitar setengah karyawan yang disurvei mengatakan, AI menjembatani kesenjangan antar generasi.
Baca Juga: Imbas AI, Lulusan Ilmu Komputer Lebih Susah Dapat Kerja Pertama
Empat dari lima direktur senior mengatakan, kemitraan dengan rekan kerja yang lebih muda memungkinkan mereka fokus pada “tugas bernilai lebih tinggi.” Sementara, 82 persen responden mengakui inovasi ini membuka peluang bisnis baru
“Riset kami menunjukkan bahwa rekan kerja yang lebih senior benar-benar terbuka terhadap AI dan, yang sama pentingnya, terhadap pembelajaran dari generasi muda,” kata Dixon, dikutip dari CNBC Make It, Jumat (19/9/2025).
Ia menambahkan, timbal balik yang dirasakan dari tren semacam ini sangatlah berdampak.
Menurutnya, karyawan junior memakai keterampilan digitalnya untuk membimbing rekan senior dan memperkenalkan cara kerja baru.
Sementara, rekan senior menyumbangkan pengalaman, pengetahuan industri, dan perspektif yang lebih strategis. Memberikan pelajaran untuk orang lain juga membuat pekerja Gen Z mengasah keterampilan mereka sendiri.
“Pertukaran dua arah ini tidak hanya menjembatani kesenjangan generasi tetapi juga meratakan hierarki tradisional,” ujar Dixon.
Dalam survei ini juga diperlihatkan bahwa banyak pekerja yang merangkul potensi AI untuk meningkatkan efisiensi.
Baca Juga: Studi Australia: Banyak Pekerja Diam-Diam Pakai AI Tanpa Diketahui Bos
Dari 2.016 pekerja kantor yang disurvei, 86 persen mengatakan AI membuat mereka lebih efisien. 76 persen percaya teknologi ini membantu karier mereka, di mana angkanya naik jadi 87 persen di kalangan responden Gen Z.
Selain itu, sebagian besar pekerja melaporkan AI menghemat waktu mereka, rata-rata 55 menit per hari.
Teknologi ini juga penting dalam kerja tim hybrid. 69 persen pekerja hybrid mengaku bahwa AI mempermudah kerja sama tim dari berbagai lokasi.
AI sendiri sering dipakai untuk menulis draf email, mencatat rapat, menata file, entri data, dan mengisi formulir.
Dengan pekerjaan-pekerjaan rutin itu dikerjakan otomatis oleh AI, karyawan jadi punya lebih banyak waktu untuk fokus pada pekerjaan yang lebih penting dan bermanfaat.
Menurut Dixon, saat ini AI muncul sebagai pemersatu lintas generasi.
“Pertukaran aktif pengetahuan dan keterampilan ini mendekatkan generasi, mendorong kolaborasi terbuka, dan pada akhirnya membantu membangun tim yang lebih kuat dan tangguh