TopCareer.id – Pemerintah menargetkan 30 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan tergabung dalam ekosistem digital bisnis online pada tahun ini.
Pelaku UMKM pun bakal menghadapi lebih banyak pesaing dalam aktivitas bisnis daringnya. Karena itu, perlu strategi yang cermat, agar bisnis dapat bertahan dan berkembang.
Salah satu seller di e-commerce Lazada Indonesia, Ika Puspa Sari, mengungkapan dirinya merasakan perkembangan ekosistem bisnis digital yang kian dinamis.
Baca Juga: Sambut Festival Belanja Online, Ini yang Harus Dilakukan Seller E-Commerce
Ika dan sang suami, Supriyadi, mendirikan mendirikan toko offline dan online bernama Al-Mubarokah Herbal pada 2018, yang menjual madu, kurma, dan beragam produk herbal.
Tips Bangun Bisnis Online
Dengan persaingan yang makin ketat, Ika pun memberikan beberapa strategi membangun bisnis online
- Fokus jari jeneng bukan jenang,
Ika memiliki mantra yaitu “Cari jeneng, jangan cari jenang” atau “cari nama, jangan cari materi.” Menurutnya, membangun jenama yang kuat adalah prioritas utama dibandingkan mengejar keuntungan semata.
Brand yang telah dikenal dan dipercaya konsumen akan dengan sendirinya mendatangkan keuntungan material.
Sebaliknya, jenama yang hanya berfokus pada angka atau nilai material cenderung akan meredup dan kehilangan daya tariknya dalam jangka panjang.
“Branding adalah pintu pembuka untuk pertumbuhan bisnis,” kata Ika, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (31/10/2024).
- Bangun mental
Ika mengungkapkan bahwa saat dia banting setir dari pekerjaannya sebagai dosen dan bidan untuk bisnis online, banyak orang yang menyayangkan pilihannya.
“Saya sering ditanya, ‘memang yakin bisa mencukupi kebutuhan keluarga hanya dari jualan online?.’ Padahal omset saya sehari mungkin bisa lebih dari gaji sebulan,” ujarnya.
Menurutnya, modal terbesar sebuah brand bukan modal materi, tapi kesiapan mental dan hati.
“Mengubah persepsi diri kita itu yang paling penting dan paling mahal. Modal rupiah itu kecil dan bisa dicari, tapi mentalitas itu tak bisa dibayar,” kata Ika.
Baca Juga: Tips Gaet Hati Pelanggan ala Toko MamaJA
- Lihat peluang di sekitar saat bingung cari peluang bisnis
Ika memulai bisnis daringnya sebagai reseller. Namun, saat kesulitan mendapatkan stok membuatnya, ia dan suami memutuskan untuk membangun usahanya sendiri.
Bisnis yang mereka pilih adalah madu. Pemilihan bisnis tak hanya didasari latar belakangnya di dunia kesehatan, tapi juga diambil karena melihat peluang pasar yang menjanjikan.
“Orang sakit tidak selalu langsung ke dokter. Umumnya, mereka terlebih dahulu mencari penanganan lain yang dirasa aman yang umumnya bersifat non-medis, contohnya madu,” katanya.
- Cek pasar dulu, jangan buru-buru
Di awal mendirikan Al-Mubarokah Herbal, Ika melakukan tes pasar. Ini penting untuk memahami kebutuhan konsumen, yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan produk di pasar.
Salah satu produk Al-Mubarokah Herbal adalah madu yang diperuntukkan untuk anak dengan speech delay (keterlambatan bicara).
Produk ini awalnya dijual ke pasar sebanyak 20 botol dan langsung ludes di pasar. Ini menunjukkan tingginya minat konsumen dan peluang pasar bagi produk ini.
Dengan tes pasar, penjual mampu mendapatkan gambaran tentang performa produk yang akan dijual di pasaran, sehingga memperkecil risiko gagal.
- Identifikasi unique selling point untuk tarik konsumen
Persaingan pasar yang kian sengit sering membuat kesulitan menarik perhatian konsumen. Jadi, penting untuk mengidentifikasi keunikan atau unique selling point (USP) dari produk yang dijual.
Menurut Ika, usahanya bertahan tak lepas dari beberapa USP yang ditawarkan produknya seperti harga kompetitif yang mengakomodasi berbagai kalangan, sertifikasi lengkap, hingga produksi mandiri dengan quality control ketat.
Selain itu, layanan pelanggan yang unggul juga turut memberi nilai plus dari sisi pengalaman pelanggan.
Ilmu kesehatan yang dia kuasai membantunya memahami dan menyediakan produk yang menjawab kebutuhan pelanggan, dengan lebih tepat dan terpercaya.
Baca Juga: Lazada Hadirkan Pengiriman Ramah Lingkungan
- Optimalkan fitur dan layanan e-commerce
E-commerce biasanya menyediakan beragam fitur untuk membantu penjual meningkatkan kinerja toko. Karena itu, penting bagi penjual mempelajari dan memanfaatkan fitur-fitur di platform demi meningkatkan penjualan.
Namun, karena karakteristik platform yang berbeda-beda, Ika menekankan penting bagi penjual untuk mencoba berbagai fitur dan melihat mana yang paling efektif untuk masing-masing toko.
Selain tips, Ika juga mengingatkan beberapa kesalahan umum yang kerap dilakukan penjual pemula.
Beberapa kesalahan seperti terlalu banyak menggunakan uang tanpa perhitungan matang, mengikuti tren produk yang tidak sesuai keahlian dan peluang pasar, serta terlalu terpengaruh orang lain.
Ika pun menyarankan penjual, khususnya pemula, untuk fokus pada bisnis yang sesuai dengan keahlian dan peluang pasar, membangun usaha secara bertahap, serta mau melewati tahap trial and error dalam membangun bisnisnya.
Bergabung dengan platform e-commerce pun juga bisa menjadi salah satu cara mudah untuk mendapatkan pasar.