Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, December 5, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Studi: Jerman Bakal Butuh 288 Ribu Pekerja Asing

Ilustrasi bendera Jerman. (Gambar oleh Tom dari Pixabay)

TopCareer.id – Sebuah laporan mengungkapkan pasar tenaga kerja Jerman bakal bergantung pada imigran dari luar negeri sebagai pekerja asing di masa mendatang.

Studi dari Bertelsmann Foundation menyebutkan, tenaga kerja Jerman bisa menyusut hingga 10 persen pada 2040, apabila tidak ada imigrasi yang “substansial.”

Menurut analisis lembaga think tank itu, sekitar 288 ribu pekerja internasional dibutuhkan apabila negara itu masih ingin mempertahankan jumlah tenaga kerjanya.

Dikutip dari Euronews, Senin (2/12/2024), tanpa pekerja dari luar negeri, jumlah pekerja di Jerman akan anjlok dari 46,4 juta saat ini, menjadi 41,9 juta.

Pakar migrasi Bertelsmann Foundation, Susanne Schultz menyebut, “pensiunnya generasi baby boomer” jadi faktor utama menyusutnya tenaga kerja di Jerman.

Baca Juga: Perusahaan di Jerman Jajal Kerja 4 Hari Seminggu, Hasilnya?

Schultz mengatakan, meski prioritas sekarang adalah mengembangkan tenaga kerja domestik, ini saja “tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan tenaga kerja di masa mendatang hingga tahun 2040.”

Dalam model perhitungan lainnya juga menunjukkan penyusutan pekerja namun tidak terlalu pesimistis, dengan kemungkinan dibutuhkan 368 ribu pekerja asing per tahun sampai 2040.

Pada 2023, Jerman mereformasi undang-undang imigrasinya untuk memudahkan pekerja asing yang layak untuk menduduki jabatan.

Langkah tersebut termasuk memperkenalkan “kartu biru” untuk spesialis yang berkualifikasi, dan mengurangi birokrasi dalam mengakui gelar asing.

Namun Schultz mengatakan, masih ada kendala yang harus dihadapi untuk menarik pekerja. Laporan mereka menyebut, pekerja asing tidak akan datang “tanpa budaya yang lebih ramah di seluruh pemerintah daerah dan bisnis.”

Baca Juga: Menaker Ingin Perbanyak Perawat RI di Jerman

Pemerintah Jerman pun telah mengambil langkah-langkah lain untuk mengatasi kekurangan tenaga kerjanya.

Misalnya, membuat kesepakatan migrasi terkendali dengan Kenya pada bulan September untuk mengundang pekerja dari negara Afrika bagian timur itu ke Jerman.

“Kami ingin menarik pekerja yang berkualifikasi, yang sangat kami butuhkan di banyak bidang ekonomi kami,” kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser setelah kesepakatan dibuat.

Menurut laporan, kekurangan pekerja asing akan sangat berdampak pada negara bagian Rhine-Westfalen Utara yang paling padat penduduknya, dan akan sangat mempengaruhi wilayah selatan seperti Bavaria.

Riset menyebut, kota-kota besar yang sudah memiliki tingkat imigrasi tinggi seperti Berlin atau Hamburg, akan lebih tenang.

Penelitian juga menunjukkan bahwa pekerja paling dibutuhkan di Saarland barat daya, serta di negara bagian Thuringia dan Saxony-Anhalt.

Leave a Reply