Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Tren

Menaker Tekankan Pentingnya Soft Skill Bagi Pekerja di Era Digital

Menaker Yassierli menegaskan tidak ada PHK karyawan Sritex. (YouTube Sekretariat Presiden)

TopCareer.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan pentingnya memperkuat soft skill bagi tenaga kerja Indonesia, dalam menghadapi era digital.

Hal ini disampaikan Menaker dalam kuliah umum bertajuk “AI, Soft Skills, and the Future Workforce” di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Jumat (10/1/2025).

Menurut Yassierli, era digital yang tumbuh sangat pesat membawa tantangan, sekaligus peluang baru bagi dunia kerja.

Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum (WEF), sekitar 86 persen perusahaan menyatakan, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mendorong transformasi bisnis.

Baca Juga: Biar Karier Makin Moncer, 3 Soft Skill Ini Wajib Dimiliki di 2025

Dalam konteks ini, kata Menaker, selain menguasai hard skill seperti AI dan big data, soft skill seperti creative thinking, resilience, leadership, dan analytical thinking, juga menjadi kunci keberhasilan tenaga kerja di masa depan.

“Tenaga kerja sebagai human potential yang tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan potensi holistik,” kata Menaker, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Ia mengatakan, pendekatan yang lebih people-centric dalam mengembangkan tenaga kerja sangatlah penting.

Pendekatan ini menempatkan manusia sebagai pusat dari proses perancangan kebijakan, pengambilan keputusan, dan pengembangan organisasi.

Baca Juga: 10 Skill Ini Paling Berkembang Pesat di 2030

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan, sektor informal masih mendominasi lapangan kerja di Indonesia. Sementara, tingkat pendidikan tenaga kerja sebagian besar masih rendah atau di SD-SMP.

Menaker pun mengajak dunia akademis, industri, dan pemerintah, untuk berkolaborasi membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan teknologi.

“Kita harus terus belajar dan berinovasi, memadukan teknologi dengan kearifan lokal, agar mampu menciptakan tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa,” pungkas Yassierli.

Leave a Reply