TOPCAREER.ID – Membantu persalinan dari rumah ke rumah seolah jadi hal lumrah di tengah beragam hambatan dan batasan seorang bidan, demi mencegah risiko kematian karena melahirkan. Berprofesi sebagai seorang bidan saat ini tentulah berbeda dengan dulu. Beda masa, beda pula perjuangannya. Bahkan, bidan dahulu tergolong sebagai pekerjaan yang langka.
Rosmiyati, bidan pelaksana Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, bercerita bahwa dirinya sempat merasakan perjuangan menjadi bidan di desa terpencil. Berbagai macam keterbatasan memang lebih sering datang, namun tak lantas membuat tanggung jawab persalinan luntur dengan gampang.
“Dulu kan di desa sendiri, nolong lahiran sendiri, paling-paling dibantu sama dukun beranak. Jadi, itu program pemerintah untuk ditempatkan di desa-desa terpencil. Selama lima tahun nih enggak boleh pindah. Waktu itu di Majalengka, Jawa Barat,” kata Rosmiyati saat ditemui TopCareer.id.