Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

Do’s and Don’ts Saat Kamu Bersahabat dengan Bos

Dok. AARP

Topcareer.id – Menurut penelitian terbaru, semakin banyak profesional mengatakan mereka menginginkan lingkungan kerja yang menumbuhkan persahabatan di tempat kerja.Bagaimana ketika persahabatan yang terjadi justru kamu dengan bos?

Wah, garis-garis antara profesional dan pribadi bisa dengan mudah menjadi kabur. Nah, dilansir dari Kellyservices.ca, berikut ini hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan ketika bersahabat dengan bos kamu di tempat kerja.

Buat garis yang jelas antara pribadi dan profesional
Apakah kamu berteman sebelum mulai bekerja untuk bos kamu atau pertemanan itu berkembang di tempat kerja? Penting untuk memisahkan antara persahabatan dan karier. Jika kamu gagal melakukannya bisa berdampak buruk bagi hidupmu. Di tempat kerja, persahabatanmu dengan bos seharusnya menempati urutan kedua.

Jangan mengharapkan atau menuntut perlakuan istimewa
Saat kamu di tempat kerja, kamu adalah seorang karyawan dan sama seperti karyawan lainnya. Itu berarti kamu akan mendapatkan imbalan apa pun sama seperti rekan kerjamu. Jika kamu ingin dipromosikan, lakukanlah apa yang harus dilakukan setiap karyawan lainnya. Bicarakan dengan bos dengan cermat untuk menghindari kesan pilih kasih dari bos yang merupakan sahabat kamu.

Sadari bagaimana rekan kerja memandang persahabatanmu dengan bos
Luangkan waktu dan evaluasi secara objektif bagaimana hubungan persahabatanmu dengan bos terlihat oleh rekan kerjamu. Jika hubunganmu di tempat kerja dianggap tidak profesional, maka ini saatnya mengambil tindakan untuk memperbaikinya sebelum pandangan rekan kerja merugikanmu.

Jangan menjadi juru bicara tim
Ketika kamu menjalin persahabatan dengan bos, jangan mengharapkan perlakuan khusus seperti dengan seenaknya manjadi juru bicara bos mu di depan tim kerja. Rekan kerja kamu tidak akan berharap mendapat manfaat dari persahabatanmu.

Bangunlah “strategi krisis.”
Terutama jika kamu dan bos sangat dekat, itu bisa menjadi ide yang baik untuk membangun “strategi krisis” untuk situasi sulit. Misalnya, jika kamu tidak mendapatkan promosi seperti yang kamu harap, kamu wajar marah dan kesal untuk sementara waktu. Kamu tidak boleh melampiaskan frustrasimu kepada sahabat yang merupakan bos kamu.

Di tempat kerja sangat mungkin untuk berteman dekat dengan bos kamu. Ingatlah mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Bersiaplah untuk lebih berupaya dalam hubungan profesional daripada hubungan pribadi dengan bos. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply