Topcareer.id – Kecemasan mungkin muncul ketika kamu akan melakukan wawancara kerja. Kecemasan dan kekhawatiran itu bahkan bisa menjerumuskan kamu pada kesalahan yang akan terjadi berikutnya. Para CEO tahu dan melihat bagaimana wawancara yang gagal lantaran kesalahan kandidat.
Dilansir dari laman The Ladders, AnnaMarie Houlis seorang jurnalis mengumpulkan pendapat 12 CEO soal kesalahan wawancara kerja terburuk yang mereka saksikan. Berikut 6 di antaranya.
1. Memanggil pewawancara dengan nama yang salah
Erika Wasser, pendiri dan CEO Glam+G bercerita bahwa ada seorang kandidat perempuan muda melamar untuk posisi stylist di salah satu lokasi kantornya di New York. “Dia memanggilku ‘Tiffany’ tiga kali. Seolah itu tidak cukup buruk, ketika saya bertanya apakah dia punya pertanyaan, dia bertanya apa yang dikerjakan perusahaan (tempatnya melamar).”
Baca juga: Cara Menjawab “Apa Kelebihan Anda?” Saat Interview
2. Mengakui perilaku tidak profesional
“Saya sebenarnya memiliki calon potensial yang ternyata pernah berbohong pada bos mereka sebelumnya. Kandidat itu benar-benar mengatakan bahwa dia berbohong kepada manajer sebelumnya tentang menderita fibromyalgia untuk mendapatkan lebih banyak waktu istirahat,” kata Matthew Ross, Co-owner RIZKNOWS dan The Slumber Yard.
Ross berasumsi bahwa mungkin orang yang diwawancarai berpikir itu adalah lingkungan yang lebih informal. Namun, dia terkejut. Ia mengaku tidak percaya bahwa seseorang akan mengakui berbohong kepada mantan bos mereka kepada orang yang akan menjadi bos barunya. “Tidak perlu dikatakan, kami akhirnya tidak mempekerjakan kandidat itu karena masalah karakter.”
Baca juga: Pertanyaan Kurang Pantas yang Mesti Dihindari Saat Interview Kerja
3. Tidak melakukan kontak mata
“Kami merekrut teknisi bidang IT, dan jenis pekerjaan itu membutuhkan keterampilan bercakap, karena mereka perlu berkomunikasi dengan klien,” kata Marc Enzor, presiden Geeks 2 You.
“Ketika kandidat datang, ia menolak untuk melakukan kontak mata selama wawancara. Dia hanya menatap tangannya. Setiap beberapa menit, dia akan melihat ke atas, melihat kami menatapnya, lalu menunduk kembali ke tangannya. Itu sangat aneh.”
Jika kamu melakukan wawancara, Enzor mengatakan, pastikan untuk melakukan kontak mata yang nyaman dan berbicara dengan percaya diri.
4. Menyebarkan negativitas
Zachary Weiner, CEO Emerging Insider Communications bercerita, ketika wawancara dan sedang ngobrol ringan tentang industri media, sang kandidat marah tentang pandangan mereka tentang organisasi media yang jelas-jelas tidak mereka sukai. Kandidat bersikap negatif terhadap masalah ini, bahkan ketika dirinya mencoba mengubah arah pembicaraan.
“Lakukan riset untuk memiliki gagasan tentang klien, mitra, dan tujuan bisnis perusahaan sebelum wawancara. Dan juga, condongkan diri pada hal positif ketika membahas topik apa pun,” kata Weiner.
Baca juga: 4 Tips Datang ke Interview Baru Tanpa Ketahuan Atasan
5. Tidak melakukan wawancara dengan serius
“Banyak orang yang saya wawancarai sepanjang karier saya, merasa bersalah karena mengira wawancara itu menyenangkan,” kata Michael D. Brown, direktur di Fresh Passion Institute. Mereka merasa bersalah karena datang wawancara kerja tanpa persiapan dan kaku.
6. Terjebak di ponsel mereka
Ola Wlodarczyk, Spesialis SDM di Zety secara pribadi mewawancarai seseorang untuk tim penjualan. Dan sayangnya kandidat sama sekali tidak melepas earphone smartphone-nya selama wawancara.
“Saya bersumpah mungkin dia sedang memeriksa sosial medianya juga. Cuma hal positif yang terlintas di pikiran saya adalah dia mencari jawaban cerdas untuk pertanyaan kami secara online.” *
Editor: Ade Irwansyah