Topcareer.id – Ada pemimpin yang suka mengintimidasi, ada pula pemimpin yang mampu memberi contoh baik. Dibutuhkan keterampilan khusus untuk memiliki jiwa kepemimpinan sejati. Sayangnya, pekerjaan yang dilakoni tak menjamin seseorang memiliki keterampilan pemimpin.
Menurut laporan HR & Millennials: Insights Into Your New Human Capital oleh Human Resources Professionals Association, 63 persen milenial mengklaim perusahaan mereka tidak sepenuhnya mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka.
Shannon Adkins, CEO of Future State berbagi kepada The Ladders soal keterampilan kepemimpinan yang sangat berguna pada 2020 agar kamu bisa memimpin secara efektif.
Baca juga: Ini Peluang Karier Bagi Penyandang Disabilitas
Kesadaran diri
Studi menemukan, kesadaran diri adalah indikator paling signifikan dari kesuksesan masa depan. Kemampuan untuk memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri akan membekalimu bekerja secara efektif dengan rekan kerja yang berbeda dan memiliki kekuatan yang berbeda.
“Menetapkan kesadaran diri di antara tim akan memungkinkan rekan kerja untuk lebih jujur terhadap nilai diri mereka sendiri, dan lebih baik mengukur kekuatan dan kelemahan masing-masing. Ini tidak diragukan lagi akan mendorong timmu untuk bekerja lebih efisien, ketika semua orang memahami di mana kelebihan dan kekurangan mereka,” tulis Adkins dalam The Ladders.
Mentalitas kepemimpinan melayani
Keterampilan kepemimpinan ini mengharuskan manajer perusahaan untuk melayani karyawan yang bekerja di bawah mereka sesuai dengan hierarki perusahaan. Kepemimpinan seperti itu menuntut manajer untuk meningkatkan kerendahan hati, empati, dan tidak mementingkan diri sendiri. Pada akhirnya menggunakan mentalitas tanpa ego.
“Kepemimpinan ‘melayani’ sangat efektif saat membangun perusahaan, karena menekankan pengembangan staf, dan memungkinkan mereka untuk bekerja di lingkungan yang membuka potensi individu mereka.”
Kemampuan beradaptasi
Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi kerja yang kompleks akan terbukti menjadi keterampilan kepemimpinan yang tak ternilai pada tahun 2020. Menurut Forbes, hanya 61 perusahaan dalam daftar Fortune 500 tahun 1955 tetap eksis pada tahun 2014 . Itu berarti 88% dari perusahaan tersebut tutup atau merger. Intinya, perusahaan yang tidak dapat berubah seiring waktu tidak bertahan lama.
Untuk menumbuhkan kemampuan beradaptasi di tempat kerja, itu dimulai dengan para pemimpin. Mereka yang duduk di kursi pengemudi akan bijaksana untuk mengembangkan budaya fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi.
“Pemimpin yang fleksibel dapat menyesuaikan pendekatan mereka dengan karyawan dan keadaan yang tidak terduga. Setiap karyawan memiliki kepribadian dan keahlian yang berbeda. Pemimpin yang dapat beradaptasi mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan setiap karyawan dengan cara yang paling optimal,” ucap dia. *
Editor: Ade Irwansyah
