Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Monday, November 25, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Kisah Indonesia Buat RS Khusus Corona Selama 20 Hari

Pembangunan RS penyakit menular atau RS khusus corona. (dok. Kominfo)

Topcareer.id – Mengikuti jejak China, Pemerintah RI melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, salah satunya COVID-19 atau virus corona.

Fasilitas yang terletak di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau itu telah dikerjakan sejak 8 Maret dan diharapkan selesai tepat waktu pada 28 Maret 2020.

“Target yang diberikan Bapak Presiden adalah 2-3 minggu harus selesai dan siap untuk dimanfaatkan. Tidak hanya bangunan untuk observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter/perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain,” ucap Menteri Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pada Jumat (13/3/2020).

Basuki juga menjelaskan bahwa fasilitas observasi penyakit menular di lahan seluas 20 hektar itu muat untuk menampung 1.000 tempat tidur.

Baca juga: Pandemi Corona, Rilis A Quiet Place 2, Mulan, New Mutants dan Fast and Furious 9 Ditunda

Nantinya fasilitas observasi penyakit menular di lahan seluas 20 hektar itu akan dibagi menjadi 3 Zonasi. Zona A atau Eks Sinam akan diperuntukan sebagai gedung penunjang seperti mes petugas, asrama dokter dan perawat, gedung sterilisasi, laundry, gedung gizi, gudang dan power house.

Sedangkan Zona B akan dibuat sebagai fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas. Terakhir Zona C akan disesuaikan dengan tahap berikutnya.

Dalam pembangunannya, material akan dikirimkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Pelabuhan Sijantung Karyapura di Pulau Galang yang berjarak 1,6 km dari lokasi pembangunan.

Selain itu, pengiriman juga dilakukan menggunakan Pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Bandara Hang Nadim di Kota Batam yang berjarak 60 km. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply