Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, November 24, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

Demi Karier Cemerlang, Stop Jadi “People Pleaser”

Topcareer.id – Apakah kamu secara teratur mengabaikan pekerjaanmu sendiri demi menanggapi kebutuhan orang lain akan bantuanmu? Apakah kamu mudah mengatakan “ya” pada tugas yang dibebankan kepadamu padahal itu bisa mengganggu agenda kerjamu?

Jika iya, berarti kamu seorang “people pleaser“. Meskipun menjadi orang yang menyenangkan untuk orang lain membuatmu lebih disukai, namun ini hanya berlangsung dalam jangka pendek. Dan perilaku ini dapat merusak kariermu untuk jangka panjang.

Dengan menjadi people pleaser kamu mungkin menemukan dirimu akan kehilangan tenggat waktu untuk pekerjaanmu sendiri, kamu jadi merasa kewalahan akibat mengambil terlalu banyak tanggung jawab.

Baca Juga: Mau Karier Lebih Sukses? Coba Teknik 5 Hours Rules

Mengutip fastcompany.com, Kamis (1/5/2020) Cobalah empat strategi ini untuk berhenti mengekang kecenderungan menyenangkan orang-orang lain di sekitarmu.

Sadar dan waspada diri

Kenali pola diri saat kamu mengikuti tuntutan orang lain, apakah kamu jadi tidak bisa mengendalikan waktumu sendiri. Mengakui bahwa kamu memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku yang menyenangkan orang lain adalah langkah pertama untuk mengubah perilaku tersebut. Jika kamu tidak mengakuinya dan tetap menganggap hal itu benar, kamu akan terus menjadi people pleaser.

Berani katakan tidak

Seorang people pleaser akan kesulitan untuk mengatakan “tidak.” Mereka takut jadi tidak disukai, kehilangan teman atau mengecewakan orang lain. Berlatihlah mengatakan “tidak,” dimulai dengan hal kecil yang tidak memiliki konsekuensi signifikan. Mengatakan “tidak” kepada kasir ketika ditanya apakah kamu ingin membeli item tambahan, misalnya. Kemudian mulailah untuk mengatakan “tidak” pada level menengah seperti mengatakan “tidak” kepada teman yang mengajak kamu keluar untuk minum kopi ketika sedang sibuk.

Jadilah assertif

Sering mengatakan “tidak,” perlu untuk memberikan penjelasan panjang agar tidak mengecewakan orang yang meminta. Hanya memberikan penjelasan singkat yang sopan dapat membantu orang yang bisa tegas dengan keputusan mereka tanpa menyakiti hati orang lain yang memintamu mengerjakan sesuatu. Misal: Katakanlah “Maaf saya tidak bisa bantu sekarang tetapi saya akan memberi tahu Anda kapan dan jika saya bisa.” Pendekatan ini membuat penanya tahu bahwa mereka bukan prioritas saat ini dan memberi kamu kemampuan dan izin untuk kembali pada waktu yang nyaman bagi kamu.

Evaluasi hubungan kamu

Periksa hubungan yang kamu dengan orang-orang yang membuat dirimu sulitan untuk mengatakan “tidak” kepada mereka. Apakah saat kamu mengatakan “tidak” kepada pasanganmu lantas dia jadi tidak pernah lagi datang untuk makan malam berdua? Belum tentu. Akankah kata “tidak” kepada rekan kerjamu yang ingin meminta waktumu saat kamu sibuk jadi tidak mau minum kopi bersama lagi? Belum tentu juga. Saat kamu memahami dinamika dan peran kamu, maka kamu tidak perlu merasa khawatir tentang konsekuensi dari mengatakan tidak. Kamu akan menyadari bahwa hubunganmu akan tetap bertahan dengan mengatakan tidak.* (RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply