Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

Wawancara Eksklusif – Direktur Akpelni Capt Fajar : Peluang Kerja Pelaut Masih Besar

Topcareer.id – Indonesia sebagai negara maritim tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah pelaut terbesar di dunia. Jumlah ini bukan berarti menutup peluang kerja bagi para lulusan sekolah pelayaran untuk memperoleh pekerjaan.

“Selama lautan belum kering, masih terbentang luas lapangan pekerjaan bagi kami (pelaut).”ujar Direktur Politeknik Bumi Akpelni, Capt. Cahya Fajar Budi Hartanto, M.Mar., M.Si .

Menurut Capt Fajar minat anak bangsa untuk bekerja di bidang kelautan dan pelayaran saat ini juga masih cukup besar, didukung dengan banyaknya sekolah khusus pelayaran di Indonesia sehingga mampu memenuhi kebutuhan pendidikan lanjutan bagi para siswa yang ingin berkarier di laut.

Baca Juga: 5 Karier Menarik Di Industri Perkapalan

Topcareer.id mendapat kesempatan untuk mewawancarai Direktur Politeknik Bumi Akpelni, Capt. Cahya Fajar Budi Hartanto, M.Mar., M.Si beberapa waktu lalu. Berikut kutipan wawancara kami.

Jumlah sekolah/tempat pendidikan maritim di seluruh Indonesia ada berapa? Apakah jumlah tersebut sudah memadai?

Secara pasti angka statistik, jujur saya tidak hafal, karena memang cukup banyak dan statusnya beragam, yang negeri dan swasta, yang sudah Approved by Dirjen Perhubungan Laut dan belum. Yang hanya kursus dan ada jenjang akademiknya, yang akademikpun ada level SMK/Class-IV dan level Perguruan Tinggi/Class-III. Mungkin lebih tepat jika datanya langsung dari Perhubungan. Yang jelas kalau bicara jumlah, saya bisa katakan ini lebih dari cukup, demikian juga sebarannya sudah merata karena pemerintah membangun terus bahkan hingga di ujung-ujung terluar seperti Aceh, Padang, Minahasa Selatan, Sorong. Tapi pertanyaan besarnya adalah bagaimana kualitas pendidikan maritim tersebut jika dibandingkan dengan standar mutu yang diharapkan? Banyak saja tentu tidak cukup jika tidak diiringi kualitas yang sesuai standar.

Bagaimana peluang lapangan kerja pelaut saat ini?

Pepatah kami ‘selama lautan belum kering, masih terbentang luas lapangan pekerjaan bagi kami.’ Begini Mbak, lulusan pendidikan tinggi kepelautan tidak hanya punya ijazah Akademik (D3/D4) tetapi juga punya Certificate of Competence yg diakui secara internasional. Kalau yang lulusan Akpelni CoC-nya Deck Officer Class-III (Ahli Nautika Tingkat-III) dan Engineer Officer Class-III (Ahli Teknika Tingkat-III). Dengan sertifikat tersebut, lulusan bisa bekerja di perusahaan asing.

Baca Juga: Masalah Di Tengah Laut: Awak Kapal Bekerja Melebihi Masa Kontrak

Jenjang karier pelaut seperti apa Capt?

Kalau Akpelni itu ada yang kariernya di laut ada yang di darat. Yang di laut ada dua, Nautika dan Teknika. Yang Nautika nantinya akan menjadi officer (Mualim). Sementara itu jenjang karier akan naik seiring dengan masa berlayar. Ya kalau di penerbangan atau pilot disebutnya jam terbang. Lalu karier paling atas disebut Master/Captain/Nakhoda. Sedangkan mereka yang jadi Teknika, mereka lulus jadi Engineer (masinis) dan berkarier terus sampai menjadi Chief Engineer/Kepala Kamar Mesin.

Selama ini lulusan Politeknik Bumi Akpelni lebih banyak terserap ke mana, perusahaan asing atau perusahaan nasional?

Sementara memang masih lebih banyak di perusahaan nasional. Tapi meskipun di perusahaan nasional rata-rata sudah join dengan perusahaan asing. Atau minimal di jajaran internal manajemen ada orang asingnya. Selain itu ada banyak perusahaan yang sudah MoU dengan kampus, salah satu yang paling banyak menerima kami adalah PT. Gurita Lintas Samudra karena ownernya alumni Akpelni juga.

the authorRetno Wulandari

Leave a Reply