Topcareer.id – Per tanggal 15 Juli 2020, negara kepulauan di Samudra Hindia, Maladewa dibuka kembali untuk pariwisata internasional meski pembatasan perbatasan dan karantina saat ini masih mencegah orang mengunjungi banyak tujuan.
Dikutip dari CNN, wisatawan global tidak perlu masuk ke karantina wajib saat tiba di Bandara Internasional Velana di ibukota, Male.
Mereka juga tidak perlu menunjukkan bukti uji negatif untuk virus corona. Juga tidak ada persyaratan visa baru atau biaya tambahan untuk membayar.
Baca juga: Daftar Karier yang Memungkinkanmu Kerja 2 Minggu, Libur 2 Minggu
Satu pulau, satu resor
Pada awal fase pembukaan, pengunjung internasional hanya akan diizinkan di pulau-pulau resor dan diharuskan memesan seluruh masa inap mereka dalam satu nama terdaftar. Pengecualian hanya akan dibuat untuk pengaturan transit, sesuai dengan pedoman pemerintah Maladewa.
Dalam hal pencegahan Covid-19, para pejabat pariwisata mengandalkan fakta bahwa setiap resor pada dasarnya sudah menawarkan karantina mandiri dengan suasana yang cukup menyenangkan.
Maladewa terdiri dari 26 atol (pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) yang diisi lebih dari 1.000 pulau yang ditempati oleh puluhan resor. Semuanya tersebar di luas lahan 90.000 kilometer persegi.
Sebagian besar pulau di Maladewa dikembangkan untuk fitur pariwisata dalam satu resor. Jika tamu atau staf melakukan kontak dengan seseorang yang dinyatakan positif Covid-19, secara teori mereka akan mudah dilacak, sementara potensi penyebaran dijaga seminimal mungkin.
Baca juga: Tips Liburan ala Hotel di Rumah Selama Pandemi Covid-19
Tetapi, sama menariknya dengan naik pesawat ke Maladewa saat ini, para pelancong mungkin harus direpotkan dengan langkah-langkah karantina negara mereka saat kembali, dan itu mungkin menghalangi niat mereka untuk berkunjung.
“Yang penting untuk dipertimbangkan adalah bahwa itu tidak hanya tergantung pada Maladewa, tetapi juga pada pencabutan pembatasan perjalanan di berbagai negara. Ini bukan hanya keinginan tetapi kemampuan,” kata Sonu Shivdasani, CEO dan pendiri Soneva, yang memiliki dua resor Maladewa.
Ia mengatakan, bahwa para tamu sudah menunjukkan kesediaan untuk kembali. Terlepas dari jatuhnya penerbangan global, masih dimungkinkan untuk terbang ke Maladewa secara komersial sekarang dengan beberapa maskapai penerbangan utama yang terhubung melalui Timur Tengah.
Baca juga: Tetap Penting Ambil Libur Meski di Rumah Saja karena Corona
Ini termasuk Emirates Airlines, yang menawarkan koneksi melalui Dubai dari kota-kota global utama seperti London, Chicago, Toronto dan Sydney. Pun Qatar Airways yang akan melanjutkan penerbangan ke Maladewa pada 15 Juli di Doha.
Sesama maskapai penerbangan UEA, Etihad juga akan melanjutkan penerbangan dari Abu Dhabi ke Maladewa mulai 16 Juli. Turkish Airlines, untuk sementara baru memulai penerbangan mulai 17 Juli.(Feb)