Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tips Karier

Tips Jitu Hadapi Rekan Kerja yang Terlalu Banyak Alasan dan Cenderung Ngeyel

Topcareer.id – Sebagai karyawan di sebuah perusahaan atau organisasi, kamu tidak dapat bergantung pada rekan kerja yang memiliki sifat argumentatif.

Kebanyakan karyawan yang memiliki rekan kerja argumentatif berpotensi meledak dan bereaksi secara emosional, karena rekan kerja yang argumentatif akan selalu ngeyel untuk mengubah sudut pandang yang ada menjadi mengikuti sudut pandang dan pola pikirnya sendiri yang belum tentu baik.

Jika kamu memiliki rekan kerja dengan sifat argumentatif tersebut, kamu perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi mereka sebelum insiden terjadi.

Baca Juga: Tips Elegan Hadapi Rekan Kerja yang Iri Hati Sama Kamu

Sebelum kamu harus berurusan dengan mereka yang argumentatif, bayangkan semua skenario yang mungkin terjadi saat dia mendekatimu dengan argumennya. Begini cara menghadapinya.

1. Tetaplah tenang dan akui apa yang dikatakan orang tersebut. Misalnya, katakan sesuatu seperti, “Saya mendengar dan mengerti apa yang kamu katakan.”

2. Identifikasi dengan kekhawatiran orang tersebut sebanyak mungkin untuk meredakan argumen mereka dan bergerak menuju penyelesaian. Misalnya, katakan, “Saya dapat melihat bagaimana kamu mungkin berpikir saya tidak peduli dengan bagian saya dari proyek ini.”

3. Jelaskan sudut pandang kamu dengan kebijaksanaan dan diplomasi. Jangan meninggikan suara kamu atau membuat pernyataan yang menyalahkan rekan kerja kerja kamu yang argumentatif dan keras kepala serta suka membantah itu.

4. Dengan tenang, berikan rekan kerja kamu yang tidak dewasa secara emosional itu dua pilihan jika dia menolak untuk terlibat dalam diskusi rasional. Pilihan pertama adalah terus berdebat tanpa solusi. Pilihan kedua adalah bekerja sama dengan kamu untuk mencapai solusi.

5. Jangan pernah membalas komentar kasar kepada rekan kerja yang argumentatif. Melakukannya hanya akan mengundang komentar kasar lebih lanjut dari rekan kerja yang argumentatif tersebut, dan membuat mereka seolah diberi panggung untuk melampiaskan emosi mereka serta bisa menunda kemungkinan pencapaian solusi.

6. Jika kamu tidak ingin mendiskusikan masalah ini dengan rekan kerjamu yang argumentatif itu saat dia mendekatimu dan ingin menyerangmu dengan pola pikirnya sendiri, beri tahu dia. Misalnya, katakan, “Aku tahu kamu kesal, dan aku mau membahasnya nanti. Sayangnya, sekarang bukan waktu yang tepat.”**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply