Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Monday, November 25, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

China Terdepan dalam Pemulihan Ekonomi Global di Tengah Pandemi

Topcareer.id – Sementara sebagian besar negara di dunia masih berusaha keras untuk mencegah kasus virus corona yang menyebabkan resesi, ekonomi China justru telah meraih langkahnya lagi dan akan mengakhiri tahun 2020 dengan lebih baik dari sebelumnya.

Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu adalah satu-satunya kekuatan besar dunia yang berhasil menghindari resesi tahun ini karena Covid-19 yang memaksa lockdown dan menyebabkan bisnis yang lumpuh.

PDB China diperkirakan tumbuh 1,6% tahun ini, sementara ekonomi global secara keseluruhan akan berkontraksi sekitar 5,2%, menurut proyeksi musim panas dari Bank Dunia. Sebaliknya, Amerika Serikat dan Eropa akan sedikit turun.

Baca Juga: Lawan Covid-19, China Dukung Fasilitas Vaksin COVAX Global

China membangun pemulihan yang relatif cepat melalui beberapa langkah, termasuk lockdwon yang super ketat dan kebijakan pelacakan populasi yang dimaksudkan untuk menahan penyebaran virus. Pemerintah juga menyisihkan ratusan miliar dolar untuk proyek infrastruktur besar, dan menawarkan bantuan insentif tunai untuk warganya sebagai upaya merangsang pengeluaran di antara penduduknya.

Imbalannya telah terbukti, pariwisata dan pengeluaran kembali meningkat selama periode liburan Golden Week di China.

Secara keseluruhan, ekonomi China diperkirakan bernilai sekitar US $ 14,6 triliun pada akhir tahun 2020, kira-kira setara dengan 17,5% dari PDB global.

Bahkan tanpa gangguan yang disebabkan oleh virus corona, saham China akan meningkat tahun ini, menurut Larry Hu, kepala ekonom China untuk Macquarie Group. Kemampuan China untuk melawan tren dunia mempercepat pertumbuhan yang penting bagi ekonomi global. “Pemulihan di China jauh lebih kuat daripada bagian dunia lainnya,” Ujar Hu.

Pemulihan yang lebih seimbang

Bahkan sebelum liburan Golden Week, ekonomi China telah menunjukkan momentumnya. Ukuran resmi aktivitas manufaktur naik ke level tertinggi enam bulan terakhir pada September 2020. Sebuah survei pribadi dari grup media Caixin, yang mengukur bisnis yang lebih kecil, juga menunjukkan sektor tersebut terus berkembang.

Sektor jasa juga baik-baik saja. Sebuah survei resmi yang dirilis awal Oktober lalu menempatkan aktivitas pada level tertinggi dalam hampir tujuh tahun belakangan.

“Secara keseluruhan, ekonomi tetap dalam fase pemulihan pasca-epidemi dan meningkat pada kecepatan yang lebih cepat,” kata Wang Zhe, ekonom senior di Caixin Insight Group mengutip dari CNN.

Belanja konsumen juga pulih, dalam tanda lain yang menggembirakan. Ekonomi China juga diuntungkan dari peran vitalnya dalam rantai pasokan global, menurut Louis Kuijs, kepala ekonom Asia di Oxford Economics.

“Setidaknya untuk saat ini, keberhasilan China dalam mengatasi wabah Covid-19 dan menjaga pabrik tetap beroperasi telah memperkuat perannya dalam rantai nilai global.” Kata Kuijs. Dia menunjukkan bahwa investasi langsung asing AS ke China sebenarnya naik 6% pada paruh pertama tahun ini, menurut Kementerian Perdagangan China.

“Bahkan ketika ketegangan AS-China telah memburuk secara dramatis baru-baru ini, banyak perusahaan multinasional AS tetap tertarik untuk terlibat dengan China,” tambah Kuijs. Ia juga menilai bahwa perusahaan-perusahaan Amerika yang berinvestasi di China kemungkinan didorong oleh keputusan Beijing untuk menghilangkan beberapa hambatan untuk berinvestasi di sektor keuangan negara itu.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply