Topcareer.id –Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki 3 cara apabila terjadi lonjakan kasus, terutama setelah diberikannya libur panjang pada akhir Oktober lalu.
“Kemenkes telah mengeluarkan 3 strategi rekayasa perawatan berdasarkan besar lonjakan kasus yang berpeluang terjadi paska libur panjang. Pertama, apabila terjadi kenaikan pasien Covid-19 sebesar 20 sampai 50 persen, maka rumah sakit rujukan siap menampung kenaikan pasien tersebut,” ujarnya di Kantor Presiden di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Menurutnya, Hal ini ditunjang kapasitas terpakai rumah sakit rujukan, yang saat ini berada di angka 50%.
Baca juga: Waspada! Risiko Penularan Covid-19 di Rumah di Atas 50%
Kemudian untuk strategi kedua yakni, apabila terjadi kenaikan pasien sebesar 50- 100%, maka pemerintah akan menambah kapasitas ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan Covid-19. Sehingga ruang rawat inap dapat bertambah kapastiasnya.
Dan terakhir, apabila kenaikan pasien lebih dari 100%, maka tenda darurat akan didirikan di area perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit.
“Selain itu, pemerintah akan mendirikan rumah sakit lapangan atau darurat bekerjasama dengan BNPB dan TNI. Untuk penempatan lokasinya, berada di luar rumah sakit yang dimaksud,” tambah Wiku.
Antisipasi ini sendiri dilakukan karena munculnya tren lonjakan kasus paska libur panjang yang pernah terjadi saat libur panjang merayakan Idul Fitri akhir Mei 2020 dan hari kemerdekaan RI pada Agustus 2020.**(Feb)
