Topcareer.id – Masker sudah menjadi bagian dari kehidupan semua orang setiap hari demi mencegah penularan Covid-19. Pemakaian masker setiap hari bahkan hampir di semua kegiatan sangat berpengaruh pada cara kita berkomunikasi. Seringnya, ini menjadi masalah tersendiri.
Berkomunikasi di tengah pandemic saat ini perlu disiasati. Ada banyak cara untuk meningkatkan komunikasi seperti berikut ini, melansir laman CNN:
1. Cobalah untuk menghindari kebisingan latar belakang yang keras
Matikan televisi, musik, dan gangguan lainnya atau pindah ke tempat yang lebih sunyi untuk menghindari sulitnya komunikasi selama menggunakan masker.
2. Atur suara agar ucapanmu jelas dan tepat
Pendekatan ini sama mudahnya dipahami dengan masker seperti saat masker dilepas, sebuah studi baru terpisah yang diterbitkan di Cognition menemukan hal tersebut. Berbicara dengan cara ini jauh lebih bisa dimengerti daripada berbicara santai atau emosional dan terburu-buru.
“Mengubah kecepatan bicara dan intensitas vokal juga membantu,” kata Dr. Jawad Fares, peneliti pascadoktoral di departemen bedah saraf di Sekolah Kedokteran Feinberg di Universitas Northwestern Chicago yang ikut menulis studi tentang strategi mengatasai masalah untuk memudahkan komunikasi.
Itu artinya kamu perlu memperlambat kecepatan bicara, bahkan saat sedang bersemangat atau kesal.
3. Bicaralah secara langsung
“Teknik bagus lainnya adalah menghadapi mitra komunikasi secara langsung,” kata Fares. Itu memastikan bahwa komunikator memiliki perhatian penerima sementara tidak ada yang menghalangi bidang visual di antara mereka.
4. Gunakan isyarat nonverbal
Menurut para ahli, hal ini penting untuk komunikasi yang jelas. Fares menjelaskan, masker wajah hanya menutupi bagian tengah dan bawah wajah sehingga pembicara dapat menggunakan alis, mata, dan pipi atas untuk meningkatkan pemahaman.
Baca juga: Tips Sukses Wawancara Kerja Di Perusahaan Internasional
“Misalnya, emosi kebahagiaan biasanya dirasakan saat sudut bibir terangkat ke atas. Dengan masker wajah, kebahagiaan bisa ditangkap di wajah dengan memusatkan perhatian pada kerutan di tepi mata. Alis, khususnya, telah terbukti membantu menyampaikan ekspresi emosional dan komunikasi nonverbal,” jelas Fares.
Gerakan tubuh juga dapat memfasilitasi komunikasi. Mengangguk setuju, angkat satu jari untuk meminta kesempatan berbicara. Perhatikan orang lain dengan cermat untuk mencari tanda-tanda kebingungan, seperti kurangnya kontak mata atau tubuh yang merosot.
5. Jangan takut untuk berhenti dan bertanya kepada orang lain jika mereka mengalami masalah
The National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) Amerika Serikat merekomendasikan, periksa untuk memastikan mereka memahami percakapan. Kamu juga boleh menulis sesuatu atau menggunakan aplikasi talk-to-text pada smartphone untuk memfasilitasi komunikasi.
6. Jangan lepas masker
Apa pun yang kamu lakukan, jangan lepas masker, menurut para ahli. “Pertama dan terpenting, penekanannya harus pada keefektifan masker untuk mencegah penyebaran virus,” kata Asisten Profesor Ilmu Psikologi dan Otak yang mengarahkan program ilmu kognitif di Universitas Villanova di Pennsylvania, Joseph Toscano.
“Studi kami menunjukkan bahwa kekhawatiran tentang komunikasi, tidak bisa jadi alasan kuat untuk tidak mengenakan masker dalam kegiatan sehari-hari.”