Topcareer.id – Di masa pandemi ini, sistem kerja hybrid dinilai paling tepat untuk pekerja juga perusahaan. Sistem kerja hybrid mengatur pekerjanya untuk bisa melakukan pekerjaan dari mana saja atau dari kantor. Namun, sering berjalannya waktu, perusahaan bisa saja tak menerapkan hybrid secara adil.
Beralih ke tempat kerja hibrida membutuhkan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang cermat. Untuk membantu karyawan dan pencari kerja menemukan kantor hybrid yang adil, ada 10 pertanyaan yang bisa mengidentifikasinya. Berikut ulasannya, melansir dari laman Ladders.
1. Apa saja kebijakan hybrid dan remote yang diberlakukan?
Ketika datang untuk merancang kebijakan kerja hibrida fungsional, perusahaan penting membuat kebijakan yang adil yang berlaku sama bagi karyawan di mana pun mereka bekerja.
Jika perusahaan tampaknya tidak berkomitmen untuk membuat serangkaian kebijakan yang jelas yang mengintegrasikan tim jarak jauh dan hibrida ke dalam tenaga kerja tatap muka dan untuk membangun budaya kerja hibrida yang dinamis, itu mungkin tempat kerja yang tidak sehat.
2. Apakah implementasi sudah sesuai dengan kebijakan?
Sebuah perusahaan yang menghargai pekerjaan jarak jauh atau hibrida akan mengimplementasikannya dengan benar. Itu berarti memungkinkan dan mendorong orang di semua level—dari level pemula hingga C-suite—untuk bekerja dari jarak jauh atau dalam pengaturan hybrid.
Jika hanya karyawan awal atau menengah yang berada jauh atau hibrida, ini dapat menunjukkan bahwa pekerja di luar lokasi tidak dapat naik tangga karier kecuali mereka pindah ke pekerjaan tatap muka.
Baca juga: Kena PHK? Lakukan Ini Sampai Dapat Kerjaan Baru
Periksa organisasi untuk melihat apakah ada pekerja jarak jauh atau hibrida di setiap tingkat karier. Kurangnya atasan jarak jauh atau hibrida dapat menunjukkan bahwa kamu tidak akan memiliki kesuksesan jangka panjang di perusahaan ini kecuali jika Anda 100% secara langsung.
3. Alat komunikasi apa yang digunakan dan bagaimana?
Komunikasi adalah salah satu bagian tersulit dari pekerjaan jarak jauh. Namun, jika perusahaan telah memprioritaskan komunikasi melalui penggunaan alat digital (misalnya, menggunakan Zoom untuk semua rapat, atau membuat semua proyek dikelola dan dilacak dalam alat kolaborasi online), pekerja langsung dan pekerja hibrida akan menemukan komunikasi dan kolaborasi lebih mudah juga lebih adil.
Cari tahu bagaimana perusahaan berkomunikasi atau berencana untuk berkomunikasi dengan semua karyawan.
4. Bagaimana karyawan dihargai?
Seringkali sebagian besar budaya perusahaan termasuk merayakan, memuji, dan memberi penghargaan kepada karyawan. Ini dapat membantu staf merasa dihargai dan bahwa pekerjaan mereka penting bagi organisasi. Jika perayaan hanya terjadi di kantor, atau perusahaan tidak melakukan upaya sadar untuk memasukkan pekerja jarak jauh, ini bisa menjadi tanda bahaya.
Alat komunikasi memudahkan untuk berbagi pujian dengan seluruh organisasi, dan acara virtual dapat diatur untuk menyertakan semua orang. Perusahaan yang berkomitmen untuk karyawan jarak jauh dan hibrida menggunakan alat ini untuk memuji dan menyertakan semua orang secara setara.
5. Bagimana perusahaan berkomunikasi?
Tidaklah cukup memiliki alat komunikasi jarak jauh yang tepat. Setiap orang harus menggunakan alat tersebut secara efisien dan efektif untuk menjaga karyawan jarak jauh, hybrid, dan tatap muka tetap terhubung.
Jika karyawan jarak jauh dan hibrida selalu keluar dari lingkaran, karier mereka mungkin tidak akan pernah berkembang di perusahaan.**(Feb)