Berdasarkan studi tersebut, saat ini sudah ada sejumlah produsen printer 3D di Indonesia seperti UGM dan CentraLab. Selain itu terdapat distributor printer 3D global bermerek internasional di antaranya EOS, Leapfrog, UP, XYZ dan Jinhua WanHao.
Hasil studi juga memaparkan terdapat peningkatan investasi untuk memperbaiki infrastruktur AM di Indonesia, salah satunya adalah melalui rencana UGM yang akan memproduksi 1.000 printer dengan harga terjangkau per tahun dalam waktu dekat.
Inspira Academy juga mengumumkan komitmen mereka untuk meningkatkan infrastruktur lokal dengan membangun pabrik printer 3D dengan nilai investasi lebih dari US$6 juta. Rencana ini diharapkan dapat menurunkan harga printer 3D.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia telah meluncurkan program ‘Making Indonesia 4.0’ untuk mendorong perkembangan teknologi laser (IR technologies) di Indonesia. Bahkan ada cerita keberhasilan terkait bahan cetak berkelanjutan/daur ulang ketika Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan pencetakan 3D filamen dari tutup botol daur ulang pada 2018.