Inisiatif baru lainnya juga datang dari GE Additive yang menggunakan AM secara lokal untuk memproduksi suku cadang pesawat terbang dan sepeda motor. Rencananya mereka juga akan mengembangkan produk suku cadang untuk industri otomotif dan mesin. Sejalan dengan negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia juga ikut aktif dalam mendorong adopsi teknologi AM. Mereka menyadari potensi AM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
“Sebagaimana diperlihatkan hasil penelitian kami, additive manufacturing berpotensi besar untuk mengubah kawasan ASEAN dan meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor vital,” kata Jan Lueder, CEO Thyssenkrupp Regional Headquarters Asia Pacific.
Additive manufacturing akan menjadi solusi inovatif untuk lebih mendorong pertumbuhan di ASEAN, sepanjang para pemangku kepentingan bekerja sama untuk terus membangun kesadaran serta ekosistem yang mendukung proses adopsi dan pengembangan additive manufacturing.
“Keberadaan Additive Manufacturing TechCenter Hub kami di Singapura mencerminkan komitmen kami menghadirkan inovasi transformatif yang lebih dekat ke kawasan Asia Pasifik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami.” tuturnya
Thyssenkrupp adalah perusahaan konglomerasi teknologi dengan tradisi keunggulan pemanfaatan bahan baku yang beragam. Memiliki lebih dari 160.000 karyawan di 78 negara.