Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Yuk, Riset Konsumen Dulu Sebelum Buka Usaha

TOPCAREER.ID Mau jadi entrepreneur tapi bingung mau mulai usaha dari mana? Ide usaha bisa datang dari mana saja. Bisa datang seperti wangsit, atau melalui riset. Bagusnya sih, ide yang datang dari riset. Karena bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Riset konsumen itu bisa berupa produk atau layanan apa yang sedang dibutuhkan konsumen atau target pasar yang ingin kamu tuju.

Sebelum mulai usaha, kamu sebaiknya melakukan riset lapangan terlebih dahulu. Riset ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan keinginan konsumen terhadap produk yang akan kita pasarkan. Karena dalam berbisnis, faktor kepuasan konsumen akan menjadi sebuah kunci kesuksesan.

Dilansir Inc.com, Steve Blank, profesor di Universitas Stanford, AS, menjelaskan untuk melakukan penggembangan konsumen, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pergi ke luar kantor. Kemudian coba lakukan wawancara. Lakukan wawancara kepada setidaknya 50 konsumen potesial. Kenapa 50?

Karena 5 orang pertama yang kamu harus tanyai adalah keluarga dan teman. Ini menjadi latihan sebelum ada wawancara dengan orang sesungguhnya. Setelah kamu mewawancarai teman dan keluarga, sisanya kamu harus mewawancarai orang yang belum anda kenal.

Zangan riset di zona nyaman
Riset yang kamu lakukan menggambarkan potret kebiasaan dan perilaku konsumen serta harapan dan keluhan mereka terhadap produk yang akan kamu pasarkan. Jawaban yang kamu dapatkan pasti akan beragam.

Nah, umpan balik inilah yang memberikan kamu informasi langkah apa yang harus dilakukan selanjutnya, serta pengambilan keputusan apakah produk kamu sudah layak dan siap untuk dipasarkan.

Namun demikian, tidak sedikit pengusaha melakukan riset pada zona aman. Mereka mewawancarai beberapa orang yang hanya mereka kenal. Mengapa?

Karena mereka takut seseorang akan mempertanyakan dan melakukan penolakan terhadap ide dan produk mereka. Hal ini kurang baik dilakukan, karena dengan pikiran seperti ini bisnis yang kamu jalankan tidak akan berkembang lebih besar lagi.*

Editor: Ade Irwansyah

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply