Topcareer.id Lewat beriklan di Facebook dan Instagram, konten yang dibagikan diharap bakal banjir likes, comment dan share. Detik.com masih rajin menggunakan fitur ads untuk menarik engagement user-nya.
Fitur ads yang ada di sosmed ini membantu pengguna menjangkau audiens lebih luas, tapi ada sejumlah nilai yang harus dibayar. Istilahnya konten berbayar.
Biasanya konten berbayar di sosial media digunakan demi meningkatkan kesadaran akan brand, menaikkan traffic website, serta meningkatkan keterlibatan (engagement) pengguna lewat likes, share dan comment.
Detik.com yang merilis ratusan konten setiap hari sangat memanfaatkan fitur ini untuk meningkatkan keterlibatan pembacanya. Hal itu diungkap Social Media Content Detik.com, Mega Agniya.
Menurutnya, Detik.com lebih sering menggunakan konten berbayar yang ada di Facebook (Facebook Ads) lantaran bisa menambah jumlah klik (link klik) untuk konten-konten yang menarik dan eksklusif.
“Facebook Ads setiap hari di kisaran 5 artikel (yang diiklankan),” ucap Mega kepada TopCareer.id via telepon pada Kamis (2/6/2019).
Ia menyampaikan, fitur ini efektif menambah viewers. Sedangkan Instagram Ads digunakan tak sesering Facebook Ads. Mega mengatakan, hanya konten yang benar-benar menarik yang akan diiklankan di Instagram.
Pada penggunaan konten berbayar Instagram, Mega mematok tujuan untuk meningkatkan keterlibatan user atau pembaca.
“Biasanya (Instagram untuk) yang sedang ramai saja, kalau ada yang bagus sekalian naikin di Instagram (ads). Tapi ads itu untuk engagement, dan kadang-kadang tidak berbanding lurus dengan jumlah follower,” ujar Mega.
Mega menilai fitur konten berbayar di sosial media akan lebih efektif jika digunakan untuk meningkatkan jumlah viewers atau engagement. Sementara, jika ingin menaikkan jumlah follower tetap harus memperkuat konten sehingga bisa naik secara organik. *
Editor: Ade Irwansyah
