Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN RM) yang diselenggarakan dari tanggal 19 hingga 21 September 2019 resmi ditutup. Acara penutupan dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Selatan ; Sahbirin Noor. Turut hadir beberapa pejabat, di antaranya Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida.
Dalam sambutannya, Sahbirin Noor mengatakan bahwa pancasila merupakan perekat persatuan dan Kesatuan bangsa. Oleh karenanya, Sahbirin berpesan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia jangan dijadikan pemecah kerukunan bangsa, melainkan menjadikannya sebagai alat pemersatu.
Penutupan PKN RM menampilkan pawai budaya yang berisi pakaian adat khas dari 34 provinsi di Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beraneka ragam suku, bahasa, dan budaya.
Berlangsung selama 3 hari, Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental diisi dengan berbagai kegiatan antara lain Aksi Nyata Bersih, Rembuk Gerakan Indonesia Mandiri, Rembuk Gerakan Indonesia Melayani, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang menggambarkan kerja nyata GNRM.
Kemenko PMK sebagai Koordinator Gerakan Nasional Revolusi Mental mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimatan Selatan yang telah sukses mengkoordinasikan mulai dari tahap perencanaan hingga untuk pelaksanaan PKN RM 2019 dapat berjalan dengan baik.
