Topcareer.id – Penumpang pesawat terdiri dari beragam orang, dengan berbagai ukuran badan, usia, kebangsaan, karakter, perilaku dan lainnya. Tergantung dari bagaimana penampilan si penumpang, mungkin kamu akan menemukan cabin crew merujuk penumpang dengan satu kode tertentu.
Penerbangan selalu dimulai dengan penumpang disambut di atas pesawat oleh setidaknya satu anggota awak kabin. Seperti yang diketahui dalam setiap penerbangan, pramugari menyapa pelancong, memeriksa boarding pass mereka dan mungkin menunjukkan di mana mereka akan duduk.
Namun, ketika kamu naik pesawat, awak kabin juga mencari sesuatu yang lain. Para pramugari sebenarnya melihat fisik para penumpang. Mantan kru mengungkapkan ada satu kata kode, yang mereka akan gunakan ketika menilai penumpang.
Carrie Bradley, yang bekerja sebagai pramugari di maskapai internasional selama 12 tahun, mengatakan kepada The Sun bahwa mereka mengawasi seseorang yang merupakan ABP. “Ketika penumpang naik, kamu menilai mereka dan melihat apakah mereka ABP,” ucap Carrie.
Singkatan dari “Able-Bodied Passenger.” Artinya, penumpang yang bertubuh kekar bisa sangat berguna dalam keadaan darurat. Awak akan mengidentifikasi orang-orang sehat dan bugar ini ketika mereka berjalan di pintu dan kemudian mencatat di mana mereka duduk di pesawat.
Awak kabin kadang-kadang menggunakan kode tertentu jika mereka melihat seseorang di daftar penumpang yang kira-kira mereka “sukai”.
Pramugari Emily Witkop mengatakan kepada New York Post bahwa “kopi panas” merupakan kode yang berarti awak kabin menyukai penampilanmu. “Saya ingat selama beberapa tahun ada kode ‘kopi panas’ di antara pramugari,” katanya.
“Kamu akan berkata, ‘Saya mendapat kopi panas di 3B!’ Yang berarti ada penumpang yang sangat menarik di kursi khusus itu yang harus diperiksa oleh pramugari lainnya.”
Janice Bridger, yang mengaku telah menjadi pramugari selama 27 tahun, menjelaskan pentingnya orang yang kuat naik ke pesawat.
“Jika saya melihat seseorang yang berotot, kuat, bugar secara fisik, saya menghapal wajahnya dan mencatat di pikiran di mana mereka duduk,” kata Bridger di situs berbagi pengetahuan AS Quora.
Jika terjadi keadaan darurat, kru mungkin memanggil penumpang ini untuk membantu mereka. Bridger menjelaskan bahwa ia menganggap orang-orang seperti ini sebagai sumber yang berarti baginya. Jika terjadi serangan pada penerbangan atau pada pramugari seperti Brifger, mereka adalah orang-orang yang dituju.
“Jika sebuah situasi seperti itu bisa berkembang, saya akan secara pribadi dan diam-diam bertanya kepada salah satu dari orang-orang ini apakah mereka mau membantu kami jika perlu.”
Bantuan mungkin, lanjutnya, seperti menahan penumpang yang nakal. Meski ia dan awak kabin lainnya berharap hal itu tidak pernah terjadi, namun pihak maskapai akan bersiap jika itu terjadi. *
Editor: Ade Irwansyah