Topcareer.id – Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi, Rudiantara resmi mengumumkan OVO menjadi unicorn kelima di indonesia, setelah unicorn pendahulunya Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
Seperti dikutip dari kominfo.go.id, Kamis (10/10/19), diperkirakan valuasi unicorn baru ini sebesar USD 2,9 miliar atau setara dengan Rp 41 triliun rupiah.
Berdasarkan peringkat iPrice Group, OVO adalah dompet digital (e-wallet) terbesar kedua di Indonesia setelah GoPay.
Selain Gopay, OVO juga bersaing dengan Dana yang didukung oleh Ant Financial, LinkAja yang didukung negara, serta Jenius yang dikembangkan oleh Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN).
Laman Cb Insights melaporkan, valuasi OVO saat ini lebih besar dibandingkan unicorn sebelumnya yaitu Traveloka dan Bukalapak. Berikut rinciannya:
- Gojek dengan valuasi USD 10 miliar (sekitar Rp 141 triliun)
- Tokopedia dengan valuasi USD 7 miliar (sekitar Rp 99 triliun)
- OVO dengan valuasi USD 2,9 miliar (sekitar Rp 41 triliun)
- Traveloka dengan valuasi USD 2 miliar (sekitar Rp 28,2 triliun)
- Bukalapak dengan valuasi USD 1 miliar (sekitar Rp 14,1 triliun)
Sedikit informasi, unicorn adalah sebutan untuk perusahaan swasta yang nilai kapitalisasinya mencapai lebih dari USD 1 miliar. Istilah ini diciptakan investor asal Amerika Serikat, Aileen Lee di 2013.
Editor: Feby Ferdian
