Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Kenapa Tetap Bekerja Punya Arti Penting bagi Perempuan?

Topcareer.id – “Seorang perempuan harus mempunyai uang dan ruang sendiri …”
—Virginia Woolf, novelis dan esais—

Awal Oktober lalu Dara (27) melahirkan bayi perempuan mungil yang ia beri nama Jihan Nuraisyah. Dara bahagia betul. Sudah sejak menikah setahunan kemarin, ia berujar ingin segera punya anak.

Ia beruntung angan-angannya itu langsung dikabulkan Tuhan. Sekitar sebulan sebelum melahirkan, Dara mengambil cuti dari pekerjaannya sebagai staf HRD di sebuah biro jasa pengiriman barang.

Kini ia tengah menikmati masa-masa cuti sambil sibuk diri mengurus bayinya. Baru sekitar awal tahun nanti Dara aktif kembali bekerja.

Kendati bahagia punya bayi, perasaan gundah berkecamuk di dada Dara. Ia tengah menghadapi dilema yang akan dihadapi setiap wanita bekerja: Apakah setelah menikah dan punya anak, akan kembali bekerja atau berhenti lalu mengurus keluarga saja? Hingga kini, Dara bilang, ia masih bingung.

“Suami sih menyerahkan keputusan itu pada saya,” katanya sambil bilang, suaminya yang bekerja di sebuah perusahaan multinasional punya penghasilan cukup buat menghidupi keluarga.

Kendati nafkah dari suami cukup buat hidup sekeluarga, sejatinya alasan perempuan bekerja bukanlah sekadar mencari uang. Hal ini diujarkan Linda Mason, pemilik sekaligus salah satu pendiri Bright Horizons Family Solutions Inc., lembaga penyedia tempat penitipan anak.

“Saya akan tetap bekerja walaupun keluarga tak lagi membutuhkan uang—dan anak-anak kami sudah mandiri,” tegasnya pada Chicago Tribune. Mason seorang ibu yang tetap bekerja. Dan ia tak sendiri.

Ibu bekerja jadi contoh anak-anak

Bright Horizons, beberapa waktu lalu, mensurvey 12 ribu ibu-ibu yang bekerja di seantero AS. Pada mereka Brght Horizons bertanya apa setelah punya anak akan berhenti bekerjaatau tidak. Hasilnya, 72 persen wanita yang disurvey mengatakan akan tetap bekerja meski keuangan bukan lagi jadi masalah. Mason menambahkan poling Catalyst yang dilakukan baru-baru ini juga menghasilkan angka 67 persen ibu-ibu bekerja berpendapat senada.

Pertanyaannya apa itu berarti ibu-ibu yang bekerja ingin mnjauhkan diri dri tanggung jawab mengurus anak? “Tidak juga,” kata Mason yang menikahi Roger Brown, juga pemilik dan pendiri Bright Horizons. Pasangan Mason dan Brown punya 3 anak yang masing-masing berumur 14, 12, dan 7 tahun.

“Sekarang, wanita merasakan apa yang sudah dirasai pria begitu lama. Dari dulu pria mendapat keuntungan bekerja seperti bisa punya uang, bepergian kemana suka, bisa meningkatkan kemampuan diri, merasa berguna buat masyarakat, punya banyak teman, dan tumbuh sebagai seorang manusia,” urai Mason.

Dan ada satu lagi alasan penting kata Mason. Katanya, “Tetap bekerja membuat kamu punya hubungan yang seimbang dengan pasangan dan tidak selalu merasa tergantung padanya.” Mason sendiri yang lulusan MBA mendirikan Bright Horizons bareng suaminya sejak 1986, merasakan manfaat penuh dari jadi ibu yang bekerja.

“Jadi ibu yang bekerja bisa untuk contoh baik pada anak-anak,” katanya yang menulis buku The Working Mother’s Guide to Life. “Dan banyak orang yang saya wawancarai buat penulisan buku mengatakan, tetap bekerja memberi contoh pada anak buat bersikap mandiri serta membuka cakrawala pada anak perempuan kalau kesempatan buat berkembang terbuka lebar,” terang Mason.

Saat Mason dan Brown memulai usaha Bright Horizons, mereka cuma punya 2 kantor cabang dan 40 guru pembimbing. “Sekarang, kami perusahaan yang punya 480 pusat pembinaan, berikut 450 tenaga pembimbing dan keuntungan 450 juta dollar setahun,” beber Mason.

Di AS sana, kata Mason lagi, berdasar sensus penduduk angka ibu yang yang bekerja selalu meningkat pesat. “Begitu juga permintaan buat menitipkan anak,” katanya sambil senyum, “Sekarang, dengan 65 persen ibu bekerja yang memiliki anak di bawah 5 tahun memutuskan tetap bekerja. Tren peningkatan ibu yang bekerja tak ada hubungannya dengan kondisi ekonomi. Jumlahnya terus bertambah,” lanjutnya.

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply